Daud Pakeh : UN 2017 Harus Jujur, Kepsek Melanggar Dicopot

oleh
Khatib Jum'at, Drs. H. M. Daud Pakeh

 

KUTACANE-LintasGAYO : Masyarakat luas, khususnya guru, murid serta orang tua diajak untuk menyukseskan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang berintegritas dan jujur.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh dihadapan jama’ah shalat Jum’at di Masjid Agung At-Taqwa Kutacane Aceh Tenggara, Jum’at (31/3).

“Hari ini banyak orang cerdas, pintar, pekerja, namun yang sulit dicari hari ini adalah pemimpin yang jujur dan amanah, untuk itu kita harus mendidik generasi kita yang akan mengikuti UN secara jujur,” kata Kakanwil yang menyampaikan tema khutbah Pemimpin Amanah.

Selain itu ia juga menegaskan kalau UN tidak jujur bagaimana kedepan berharap pemimpin yang amanah.

“Laksanakan UN secara jujur, kita bukan mencari nilai tinggi, tapi manusia jujur pemimpin bangsa masa depan,” ujar Kakanwil.

Kakanwil berjanji akan memberi sanksi yang tegas kepada Kepala Sekolah yang ikut membantu kecurangan dalam pelaksanaan UN tahun 2017.

“Bagi Kepala Sekolah yang ikut membantu kecurangan akan kami copot,” tegas Daud Pakeh.

Khatib Jum’at, Drs. H. M. Daud Pakeh

Pemimpin Amanah

Ulasan tentang pemimpin amanah, dia mengajak masyarakat untuk menerima siapapun pemenang hasil pilihan rakyat beberapa waktu lalu dengan harapan bahwa siapapun yang sudah terpilih adalah orang yang benar-benar amanah dan memiliki jiwa sebagai negarawan dan tanggungjawab, bukan hanya sekedar politisi yang pandai menebar janji-janji.

Di atas itu semua, kata Daud Pakeh, hal yang sesungguhnya paling penting adalah semoga Pemilu demi Pemilu, Pilkada demi Pilkada yang telah dan akan selalu dilaksanakan, jangan sampai menjadi pemicu perpecahan dan rusaknya tatanan persatuan dan persaudaraan di tengah-tengah masyarakat.

“Kita adalah saudara, perbedaan merupakan suatu yang lumrah, untuk itu kita harus merawat dan menjaga ukhwah persaudaraan ini,” ujar Kakanwil

Hari ini, lanjutnya, siapapun yang terpilih itu adalah pilihan dan pemimpin, maka seorang pemimpin harus bekerja untuk rakyat bukan untuk kelompok tertentu saja, pemimpin harus merangkul dan menjadi sosok pemersatu.

“Teladanilah Rasulullah dalam kepemimpinan, baik pemimpin rumah tangga, negara dan agama,” simpul Kakanwil Kemenag Aceh, M. Daud Pakeh. [Ril/Kh]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.