Taruni Akmil Putri Aceh ini Ayahnya Hanya Tukang Cukur

oleh
Desi Gebrina Rezeki

PUTRA Aceh kelahiran 10 Oktober 1937 ini kerap disapa Pak Yahya oleh pelanggannya. Profesi kesehariannya tukang pangkas rambut untuk menafkahi keluarganya.

Profesi ini sudah puluhan tahun digeluti sejak usia 25 tahun. Pak Yahya memiliki seorang isteri dan dikaruniai empat orang anak yang saat ini tinggal di Komplek Cinta Kasih, Neuhun Aceh Besar.

Meski sudah puluhan tahun menjalani profesinya namun Pak Yahya belum mempunyai kios pangkas rambut sendiri. Kakek tua yang kini berusia 80 tahun ini bekerja di kios usaha pangkas rambut milik orang lain di persimpangan jalan daerah Ketapang Lampheuneurut Banda Aceh berjarak 23 km dari rumahnya.

Setiap harinya beliau mengendarai sepeda motor tua Honda Astrea 70 untuk mencapai tempat bekerja. Jarak yang cukup jauh merupakan rutinitas Pak Yahya untuk berangkat setiap pukul 9 pagi dan pulang larut malam.

Dia dikaruniai seorang putri bernama Desi Gebrina Rezeki seorang Taruni Akademi Militer angkatan 2016, anak bungsu kebanggaan Pak Yahya.

Setelah lulus dari SMAN 2 Banda Aceh pada tahun 2015, saat ini Desi tengah menjalani Pendidikan di Akademi Militer Magelang.

Menurut Pak Yahya Desi merupakan anak yang ulet dan aktif juga disenangi lingkungan. Sebelumnya Desi merupakan seorang atlit bola voli yang kerap menorehkan prestasi dengan memenangkan kejuaraan bola voli tingkat O2SN dan POPDA Aceh tahun 2012.

Saat diwawancarai tentang perasaan Pak Yahya dengan diterimanya Desi sebagai Taruni Akademi Militer dengan nada rendah beliau menjawab, perasaan bangga tentu ada tapi perasaan syukur yang sangat besar pada Allah SWT atas semua ini tidak bisa kami ungkap dengan kata-kata.

“Semenjak Desi minta restu untuk mendaftar sampai proses seleksi kami sekeluarga hanya pasrah dan berdoa saja, Selama seleksi saya tidak begitu paham apa saja yang diujikan, Desi hanya pamit dan meminta doa setiap akan berangkat seleksi,” ungkap Pak Yahya.

Suatu hari Desi mengatakan bahwa dia lulus tingkat daerah dan akan diberangkatkan untuk mengikuti seleksi tingkat pusat.

“Rasa haru kami seakan tak percaya, sampai kami antarkan Desi ke Bandara Sultan Iskandar Muda. Beberapa minggu kemudian kami mendapat kabar bahwa putri kami Desi, lulus di terima sebagai Taruni Akademi Militer tahun 2016. Ketika itu saya sedang berada di kios pangkas seraya mengucap dan memuji nama Allah SWT,” kenangnya haru.

Setelah beberapa bulan mengikuti pendidikan di Akademi Militer pada akhir bulan Desember 2016 Desi dapat mengunjungi keluarga. (Ril | Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.