Menghormati Pemerintah

oleh
Al Misri

Catatan Al Misry Al Isaqi*

Al Misri
Al Misry Al Isaqi

HARI ini keburukan pemerintah bisa jadi adalah menu hangat yang tersaji di banyak obrolan, banyak orang bicara berapi-api ketika membincangkan keburukan penguasa seakan-akan mereka lebih baik dan bijaksana dari pada pemerintah yang berkuasa.

Ironisnya, mereka bicara hanya bermodal membaca koran dan media sosial, permasalahan dan akar sesungguhnya yang terjadi sangat mungkin mereka tidak tau. Pengetahuan mereka hanya sebatas apa yang mereka dapatkan dari media dan perlu kita pahami media sendiri mempunyai sudut pandang masing-masing yang berbeda dalam penyampaian.

Saat ini demokrasi telah mengakar, pemerintah apapun dan daerah manapun, hampir dipastikan menjadi sasaran hujatan, baik melalui media, lawan politiknya, pengamat politik maupun rakyat biasa.

Pemerintah seolah-olah isinya hanya salah dan salah, tidak ada kebaikan sama sekali. Bagaimana pemerintah bisa menjalankan roda pemerintahan jika terus di hujat, bahkan kadang kebijakan yang belum dijalankan saja sudah dianggap salah.

Sebagai rakyat biasa kita semua memang berharap mendapat pemimpin yang punya kemampuan sekaligus beriman, namun zaman sekarang hal itu seakan mencari jarum dalam jerami, sekeder punya kemampuan saja, sudah luar biasa apalagi dilengkapi dengan keimanan, bersih dari celaan kekurangan.

Oleh karena itu, ketika kita dihadapkan pemimpin yang banyak kekurangan dan korup sudah semestinya kita bersikap sesuai dengan bimbingan syariat. Nasehati dia jika kita mampu secara langsung, atau lewat orang-orang yang menurut kita dia mampu menyampaikannya, namun semua itu benar-benar dilatarbelakangi niat untuk memberikan nasehat, bukan karena ambisi jabatan, cari muka berharap materi dan sebagainya.

Membeberkan kekurangan pemerintah di media di forum-forum atau mimbar bebas tidaklah menjelesaikan permasalahan yang terjadi. Dikhawatirkan kewibawaan pemerintah akan menurun dan akan menyulut kebencian rakyat terhadap penguasa. Jika sampai terjadi krisis kepercayaan terhadap pemerintah bukan perbaikan yang kita dapatkan, tapi melemahnya kebijakan pemerintah yang peduli terhadap rakyat. Yang tadinya hanya kesalahan kebijakan bisa jadi malah menjadi pemerintah yang kejam dan apatas terhadap kemaslahatan rakyat.

Sejarah telah memberi pelajaran kepada kita dahulu ada penguasa yang super zalim Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqapi yang membunuh lebih dari 150 ribu orang dimasa pemerintahanya. Padahal masa itu sebagian sahabat masih hidup diantara rakyatnya juga ada para tabi’in, namun tidak ada satu orang pun sahabat dan tabi’in merekomendasikan untuk menghujat pemerintah yang sah.

Semestinya kita menyadari, pemerintah adalah manusia biasa yang banyak kekurangannya, kesabaran menjadi kunci kita dalam bermuamalah dengan pemerintah, ikuti mereka dalam segala kebijakan selama itu bukan maksiat, dengan kesabaran dan doa semoga kedepan Allah memberikan kita pemimpin yang berpihak kepada kemaslahatan rakyat.[]

*Alumni Dayah Darul Mukhlisin  Burni Jimet Tan Saril 1996-2002

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.