Tak ada Kopi Gayo di Daftar Juara KKSI ke-8, Saky Septiono : Kopi Gayo Tetap The Best!

oleh
Saky Septiono
Saky Septiono
Saky Septiono

Takengon-LintasGayo.co : Tak ada nama kopi Gayo yang menjadi juara pada Kontes Kopi Spesialty Indonesia (KKSI) ke-8 yang berlangsung di Aeh Tengah sejak 21-23 Oktober 2016, menimbulkan tanda tanya di kalangan urang Gayo sendiri. Selama ini, kupi Gayo dikenal sebagai kopi terbaik di dunia, namun berbanding terbalik dengan kebesaran namanya yang dinyatakan kalah di negeri sendiri pada kontes kopi nasional tersebut.

Menanggapi hal ini, salah seorang pebisnis kopi di Indonesia, Saky Septiono tak mau ambil pusing dan meminta semua urang Gayo tak perlu takut atas kekalahan di ajang kontes itu. Dia mengatakan, tak ada pengaru kontes kopi yang baru dilaksanakan ini dengan kualitas kopi Gayo itu sendiri.

Baca : Ini Pemenang Kontes Kopi Spesialty Indonesia ke-8 di Takengon

“Sama sekali tidak ada pengaruh, dari tidak masuknya kopi Gayo dalam daftar juara KKSI ke-8,” kata Saky yang sudah mengenal kopi Gayo sejak lama, Senin 24 Oktober 2016 saat wawancara eksklusif bersama LintasGayo.co usai mengikuti kegiatan KKSI di Takengon.

Kenapa hal itu tidak berpengaruh pada kebesaran nama kopi Gayo, pria yang mendedikasikan dirinya secara personal ini untuk membantu pengurusan Indikasi Geografis (IG) kopi Gayo ke Uni Eropa ini memberikan alasannya. Menurutnya, Gayo merupakan penghasil kopi arabica terbesar di Indonesia.

“Jadi tak masalah, kalau hanya kalah di sebuah ajang kontes. Pertanyaan sekarang begini, mampu enggak daerah dimana juara kopi yang juara pada kontes ini menghasilkan permintaan pembeli seperti yang Gayo hasilkan saat ini. Sangat mustahil itu terjadi, kopi Gayo menyuplai 70 persen kopi arabica di Indonesia, sisanya 30 persen tersebar di berbagai wilayah,” terangnya.

Tak hanya itu, Saky juga memberikan alasan lain tak masuknya kopi Gayo dalam list juara pada kontes itu. “Sudah semuakan semua pelaku kopi di Gayo mengirimkan sample pada kontes itu?, belum tentu juga kan, pasti ada yang tidak tahu bahwa ada kontes yang seperti ini. Apakah ini fair? belum tentu juga fair, ini hanya kontes, jangan diambil hati. Ini hanya sebagai ajang silaturahmi pebisnis kopi yang tergabung di AEKI,” terang Saky, yang juga menjabat sebagai Kasi Evaluasi Teknis IG, pada Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia ini.

“Pertanyaan lain yang muncul, apakah kekalahan Kupi Gayo pada kontes ini akan menjatuhkan nama besar dari kopi kita di mata pembeli (buyer)?, jawabannya adalah sangat tidak mungkin. Gayo ini, sudah punya trade mark, sudah punya brand sendiri, sudah punya buyer sendiri. Kopi Gayo tetap yang terbaik bagi mereka (pembeli), saya ini sudah lama main dalam bisnis ini. Jadi kontes ini bukan menjadi indikator bahwa kupi Gayo itu kalah dengan yang lain, jangan pernah berpikiran seperti itu, kupi Gayo tetap the best,” tandas Saky Septiono.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.