Akankah Gayo Memimpin Aceh?

oleh

Oleh Rahmadi Ranggayo

Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM. (LGco-Windjanur)
Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM. (LGco-Windjanur)

Awal tahun 2017 dibeberapa daerah akan melaksanakan pemilihan Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati ataupun Wali Kota, dan tahun ini katanya adalah tahun politik karena masing-masing pasangan calon dengan berbagai cara walapun belum masuk masa kampanye telah melakukan pendekatan-pendekatan atau bahasa mereka sosialisasi (beda tipis dengan kampanye).

Sebenarnya saya tidak tertarik berpolitik, ya karena kita tahu semua politik itu tak ada yang pasti sekarang A dalam hitungan detik bisa berubah jadi B. Namun bukan itu maksud saya membuat tulisan ini. Maksud tulisan ku ini hanya ingin melepaskan sesuatu yang agak mengganjal dalam hati ini.

Di Provinsi Aceh kita tahu ada enam pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur diantaranya Abdullah Puteh-Sayed Mustafa Usab, Tarmizi Karim-Machsalmina Ali, Muzakir Manaf-TA Khalid, Apa Karya-T Alaidinsyah, Zaini Abdullah-Nasaruddin, dan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah. Sepengetahuan saya Provinsi Aceh belum pernah dipimpin oleh masyarakat wilayah tengah Aceh (Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara).

Pada Pilkada yang akan datang ada dua calon wakil gubernur yang berasal dari wilayah tengah (Nasaruddin, dan Nova Iriansyah). Awalnya saya merasa senang mendengar ada salah seorang tokoh dari wilayah tengah di gandeng oleh Doto Zaini menjadi Calon Wakil Gubernur yaitu bapak Nasaruddin. Namun berjalannya waktu muncul lagi salah seorang tokoh dari wilayah tengah yaitu bapak Nova Iriansyah yang di gandeng oleh Irwandi Yusuf mendampinginya dalam pilkada yang akan datang.

Jika dilihat jumlah penduduk wilayah tengah masih terbilang kalah dengan dengan jumlah penduduk wilayah lainnya di Provinsi Aceh ini. Inilah sebenarnya yang agak mengganjal dalam hati ini. Ada dua orang tokoh wilayah tengah yang sama-sama maju sebagai calon Wakil Gubernur Aceh.

Sebagai seorang warga yang berdarah Gayo tentu sangat ingin salah seorang dari dua calon Wakil Gubernur ini menang dalam Pilkada ini. Pun demikian mengapa kita tidak membulatkan suara kita pada salah satu pasangan calon sehingga dalam pemerintahan Aceh yang akan datang ada salah seorang tokoh yang berasal dari wilayah tengah memimpin Aceh ini.

Atau memang sengaja dalam pilkada yang akan datang ini suara untuk wilayah tengah dipecah agar tokoh dari wilayah tengah ini tidak bisa memimpin. Mohon maaf sebelumnya, tulisan ini bukan bermaksud untuk menyinggung SARA, namun hanya sebagai warga Gayo yang tentunya mencintai Gayo tentu ingin jika tokoh Gayo memimpin Aceh ini walau siapapun mereka itu.

*Tapaktuan, 18 Oktober 2016

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.