Oleh. Drs. Jamhuri Ungel, MA
KITA masih teringat masa lalu ketika dikatakan seseorang itu sebagai orang yang kaya, mereka memiliki harta yang banyak. Sawah yang luas, kebun tanpa batas, ternak tidak terhitung, namun rumah mereka sama dengan orang lain yang tinggal sekampung dengannya.
Pemahaman tentang orang kaya itu kemudian berubah, ternak tidak banyak lagi, sawah juga tidak seluas sebelumnya serta kebun hanya tinggal di dekat tinggal mereka. Tetapi mereka mempunyai rumah yang besar, memiliki kilang padi, kilang pembuat minyak kelapa atau juga kilang-kilang lain yang bisa mengolah hasil pertanian.
Selanjutnya mereka yang punya kebun dan sawah yang luas serta ternak yang banyak tidak lagi dikatakan dengan orang yang kaya, tetapi orang yang kaya adalah orang yang memiliki uang yang banyak, bukti dari kekayaan mereka adalah mereka mempunyai rumah yang besar dan memiliki kenderaan, baik itu sepeda, motor ataupun mobil.
Mereka yang kaya ini mendapatkan uang dari menjuan hasil pertanian orang lain, dengan arti lain orang yang kaya adalah orang yang hidupnya berdagang, danĀ orang lain yang selalu mempunyai uang kendati bukan pedagang yaitu pegawai, baik pegawai pemerintah atau juga pegawai perusahaan.
Orang yang kaya pada masa ini adalah orang mempunyai banyak uang dikantongnya dan juga banyak menyimpan uang di rumahnya.
Dengan munculnya profesi-profesi lain, standar kaya tidak lagi melihat kepada banyaknya uang, tetapi melihat kepada rumah, kendaraan dan isi dalam rumah. Banyak orang yang mempunyai rumah besar, kendaraan banyak, itulah orang kaya karena tidak mungkin orang yang mempunyai uang kalau rumahnya bagus dan kendaraannya banyak.
Dalam masyarakat yang lebih maju pemahaman orang kaya tidak lagi sama dengan sebelumnya. orang yang kita katakan kaya pada masa sekarang adalah orang yang tidak lagi tampak mempunyai harta yang banyak, tidak lagi tampak sebagai orang yang mempunyai uang yang banyak.
Juga mereka tidak lagi mempunya rumah dsn kendaraan. Tetapi mereka tinggal dimana saja yang mereka suka atau orang lain sudah menentukan mereka tinggal dimana, demikian juga dengan kendaraan, mereka tidak perlu memiliki kendaraan pribadi, cukup dengan kendaraan yang disiapkan oleh tempat dimana mereka bekerja, mereka tidak perlu lagi dengan tempat parkir dan tidak perlu mampu menyetir mobil, tetapi kereka mengendarai mobil kemana mereka mau.
Mereka tidak pernah melihat luasnya sawah, luasnya kebun dan banyaknya ternak, mereka juga tidak pernah lagi melihat wujudnya uang, mereka hanya menggenggam alat komunikasi/elektronik yang didalamnya ada semua yang menjadi kemauan dalam hidupnya.
Itulah gambaran kehidupan zaman modern yang hidup serba ilmu pengetahuan dan teknologi.[]