HIV/AIDS menjadi Tanggung Jawab

oleh

Oleh : dr. Jawahir Syahputra

JawahirMelihat kasus yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon Aceh Tengah, dengan meninggalnya seorang pasien yang menderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) tentu kasus ini harus menjadi perhatian kita bersama mengingat AIDS ini merupakan sindrom yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang memiliki angka kematian yang cukup tinggi dengan menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga sulit bertahan dengan penyakit-penyakit yang menyerang tubuh penderita yang terinfeksi HIV.

(Baca : Penderita AIDS Tanpa Identitas Meninggal Dunia di RS Datu Beru Takengon)

Terinfeksinya seseorang dengan HIV pada dasarnya dapat ditularkan melalui cairan tubuh manusia misalnya melakukan hubungan seksual dengan orang yang mengidap HIV, kontak darah/luka dan transfusi darah yang sudah tercemar HIV, penggunaan jarum suntik dan jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV, dan dari Ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya.

Tentu dengan proses penularan tersebut hal ini menandakan bahwa masih adanya disekitar kita pasien-pasien yang terinfeksi HIV meskipun belum menimbulkan gejala-gejala,  dengan masih dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik, walaupun tampak sehat, pastinya mereka dapat menularkan HIV pada orang lain, karena pada dasarnya ditemukannya sejumlah kasus penderita HIV tidak mencerminkan masalah yang sebenarnya.

Dapat diumpamakan seperti fenomena Gunung Es, dengan menggambarkan situasi dimana volume gunung es yang berada di permukaan air lebih besar namun sulit untuk diperkirakan dibandingkan dengan bagian atas/puncak gunung es yang lebih kecil dan terlihat jelas oleh mata.

Hal ini menandakan bahwa kasus ini jelas harus dijadikan sebagai kajian yang serius dalam penanggulanggannya, ditambah dengan tantangan terberat yang ketika seorang terbukti penderita HIV pasti sangat mempengaruhi kondisi Psikologis karena adanya rasa takut, malu, dan tekanan berupa stigma negative hingga sampai diskriminasi oleh masyarakat sekitarnya, dan ini juga dapat terjadi dengan keluarga atau kerabat yang enggan untuk melihat ataupun berkunjung meskipun memiliki emosional yang baik terhadap penderita HIV tersebut.

Dalam hal ini tentunya masyarakat umumnya serta Pemerintah khususnya harus melakukan upaya-upaya strategis dalam penanggulangan HIV/ AIDS, agar upaya penanggulangan HIV/AIDS terus terjadi peningkatan yang terus menerus.

Terlebih lagi mengingat generasi muda yang menjadi estapet pemimpin negeri ini tentu sangat perlu diberikan sosialisasi dan pemahaman secara matang baik itu dari sisi pencegahan sampai dengan akibat yang akan ditimbulkannya.[]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.