MPU, MPD, dan MAANGO Rekomendasikan Buku Ajar Bahasa Gayo ke Pemkab dan DPRK Aceh Tengah

oleh

IMG-20160822-WA0036

Buku ajar Bahasa Gayo
Buku ajar Bahasa Gayo

Takengon-LintasGayo.co : Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tengah, dan Majelis Adat Aceh Nenggeri Gayo (MAANGO) merekomendasikan Buku Ajar Bahasa Gayo yang disusun tiga akademisi Gayo supaya jadi materi muatan lokal.

“Buku ini merupakan langkah nyata dalam melestarikan bahasa Gayo. Karenanya, mesti didukung,” kata Ketua MPU Aceh Tengah, Drs. Tgk. H. M. Isa Umar dalam rapat dengan Tim Penyusun Buku Ajar Bahasa Gayo di Kantor MPU Aceh Tengah, Senin (22/8/2016)

Bahasa Gayo, terang Tgk M. Isa Umar, merupakan identitas orang Gayo. Lebih-lebih, saat ini, bahasa Gayo sudah mulai tidak mengikuti tata bahasa Gayo dan pemakaiannya pun kurang bertata krama, selain (bahasa Gayo) sudah mulai termodifikasi.

Sementara itu, Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tengah, Drs. Arifin Banta Cut juga menegaskan dukungannya.

Buet te ni turah ara ujung nge. Sawah mate turah kite dukung. Ke mate pe aku puren, nge tenang arwahku. Kena nge kite perjuangen buet ni,” sebutnya dalam bahasa Gayo.

Dia menambahkan, “Bahasa Gayo harus dipelajari, mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Nanti, materinya disesuaikan dengan kurikulum yang ada.”

Selanjutnya, Ketua MAANGO, M. Husin Saleh, menyatakan perlunya dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan DPRK Aceh Tengah. “DPRK Aceh Tengah juga perlu membuat qanun muatan lokal ini,” kata M. Husin Saleh.

Sebelumnya, tiga akademisi Gayo, di antaranya Zainudin, Shaumiwaty, dan Yusradi Usman al-Gayoni telah menyusun Buku Ajar Bahasa Gayo. Rapat ini sendiri diinisiasi Komisi B MPU Aceh Tengah. (GM).

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.