Takengon-LintasGayo.co : Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mengapresiasi perkembangan penerapan program pasar lelang komuditi, khususnya kopi dan Sistem Resi Gudang di Aceh Tengah, bahkan sudah bisa dijadikan barometer keberhasilan di Indonesia.
Klaim ini diutarakan Bappebti melalui Kabag Pembinaan Pasar Lelang dan Resi Gudang, Edy Subagyo dalam pertemuan dengan Sekda Aceh Tengah, Karimansyah di Takengon, Jum’at 19 Agustus 2016.
“Aceh Tengah adalah barometer keberhasilan sistem resi gudang dan pasar lelang komuditi di Indonesia,” ungkap Edy.
Dan salahsatu tolak ukurnya adalah karena dalam kegiatannya sama sekali tidak dibiayai pemerintah.
Atas penilaian ini, lanjutnya pihaknya memboyong Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Lampung bersama salahsatu koperasi dari Lampung Barat untuk belajar pengelolaan sistem resi gudang di Aceh Tengah.
Lain itu, kata Edy, mereka juga belajar tentang pengelolaan koperasi ke Koperasi Baitul Qirash (KBQ) Baburrayyan.
“Disini, hubungan swasta dan pemerintah juga terjalin sangat baik,” ujar Edy.
Mendengar informasi ini, Sekda turut memberikan apresiasinya dan meminta agar capaian keberhasilan ditingkatkan lagi kedepannya.
Dalam pertemuan dengan Sekda Aceh Tengah ini turut serta ketua KBQ Baburrayan, Rizwan Husin, ketua Koperasi Ketiara Rahmah yang juga sebagai pelaksana Sistem Resi Gudang dan Ketua PT Meukat Komoditi Gayo (MKG), Iwannitosa, pemegang izin pelaksanaan pasar lelang. (Kh)
