Tgk Ilyas Leube; Proklamasi Pegangsaan Timur hingga Merah Putih Pertama di Gayo

oleh
Tgk Ilyas Leube turut serta menyaksikan pengibaran merah putih pertama, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur Jakarta

SALAH seorang tokoh Gayo, Tgk. Ilyas Leube turut serta saat pengibaran sangsaka merah putih untuk pertama kalinya di Indonesia di jalan Pegangsaan Timur sekaligus melihat dan mendengarkan langsung Soekarno didampingi Muhammad Hatta membacakan naskah Proklamasi, 17 Agustus 1945.

Bisa difahami, mengapa dalam beberapa referensi nama Tgk. Ilyas Leube tidak disebut-sebut dalam peristiwa bersejarah tersebut. Tentu karena keterlibatannya dalam gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Aceh bersama Tgk Daud Beureueh dan Hasan Tiro.

Tgk Ilyas Leube, dijelaskan peneliti sejarah sekaligus budayawan Salman Yoga yang merujuk buku Biografi Mohammad Hasan Gayo dan beberapa buku lainnya, ada 5 orang pemuda Gayo yang ikut serta menyaksikan peristiwa terpenting di Indonesia tersebut.

Dari 5 orang tersebut, 2 diantaranya adalah Tgk. Ilyas Leube dan satu lagi Muhammad Hasan Gayo yang sebelumnya memang sudah berdomisili di Jakarta. Sementara 3 orang lainnya belum diketahui namanya hingga sekarang.

Tgk. Ilyas Leube hadir ke Jakarta atas undangan Muhammad Hatta dengan maksud diberi tugas menyampaikan berita Proklamasi ke seluruh Indonesia.

Setelah ikut peristiwa tersakral di Pegangsaan Timur, keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945, Tgk Ilyas Leube yang diantarkan oleh kakaknya yang sudah berdomisili di Jakarta bernama Hafsah ke Hotel Indonesia menghadiri pertemuan dengan 49 pemuda lainnya dari seluruh Indonesia.

Selain Tgk. Ilyas Leube, dari Aceh juga turut serta 4 pemuda lain, salahsatunya bernama Cut Rahmani yang berasal dari Meulaboh, sementara 3 nama lainnya juga belum diketahui identitasnya. Saat itu, Tgk Ilyas Leube menempati kamar nomor 9 di lantai 9 hotel tersebut.

Pembacaan naskah Proklamasi kemerdekaan RI oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta
Pembacaan naskah Proklamasi kemerdekaan RI oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta

Setelah pertemuan itu, ke 50 pemuda yang kemudian diberinama Pemuda Proklamasi diperintahkan segera kembali ke daerah masing-masing untuk mensosialisasikan bahwa Indonesia telah merdeka, tidak terkecuali Tgk Ilyas Leube.

Sejarah yang sebagian tertulis di buku Biografi Muhammad Hasan Gayo ini dikuatkan dengan pernyataan Tgk. H. M Ali Djadun, kepada Salman Yoga semasa hidupnya pernah mengungkapkan jika Tgk Ilyas Leube berangkat kembali ke Gayo pada tanggal 19 Agustus 1945 dengan jasa angkutan darat.

Setibanya di Medan, Tgk Ilyas Leube sempat bertemu dengan Sultan Deli (belum diketahui namanya) dan meminjamkan mobil Jeep kepada Tgk Ilyas Leube dengan harapan bisa segera tiba di Aceh, khususnya Gayo untuk menyampaikan berita gembira kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat tiba di Blang Kuyu (saat ini masuk dalam wilayah Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah) di bulan September 1945, Tgk Ilyas Leube bersama sejumlah rekannya mengibarkan sangsaka merah putih dan membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Diduga kuat, bendera tersebut dibawa dari Jakarta atau dibuat di Medan bersama Sultan Deli yang meminjamkan Jeep kepada Ilyas Leube.

Tiba di Takengon, Tgk Ilyas Leube menyampaikan kabar Indonesia merdeka kepada Reje (Ampon) Wahab (Abdul Wahab), sosok yang kemudian sebagai Bupati pertama di Aceh Tengah.

Kabar ini ditindaklanjuti dengan mengibarkan Merah Putih di Takengon yang untuk pertama kalinya dilakukan di samping Rumah Dinas Bupati Aceh Tengah, persisnya di samping kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah, berdekatan dengan gedung eks bioskop Gentala Takengon (saat ini kantor KONI Aceh Tengah).

Referensi lainnya menyebutkan pengibaran bendera merah putih pertama di Gayo pertama kali dilakukan di Takengon, tempatnya di pesanggerahan Lut Tawar di samping pintu gerbang asrama tentara Jepang jalan Peteri Ijo, Kota Takengon dengan dipimpin Abdul Wahab. Teks Proklamasi dibacakan Raja Mukmin dan penggerek bendera dipercayakan kepada Ali Jauhari dan Ibnu Yogya.

Tgk Ilyas Leube turut serta menyaksikan pengibaran merah putih pertama, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur Jakarta
Pengibaran merah putih pertama, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur Jakarta. Ada 5 orang pemuda dari Gayo menyaksikan peristiwa paling penting di Indonesia tersebut.

Catatan lain menyebutkan jika teks proklamasi kemerdekaan telah diketahui sebelumnya walau Tgk. Ilyas Leube belum tiba di Takengon. Informasinya diketahui dari beberapa orang pedagang yang datang dari Bireuen, karena di atas gerbong-gerbong kereta api dan di dinding-dinding toko di Bireuen tertulis teks Proklamasi Kemerdekaan.

Versi penulis sejarah, Mahmud Ibrahim, pengumuman proklamasi disiarkan oleh Raja Abdul Wahab pada tanggal 20 Agustus 1945 setelah menerima kawat dari Muhammad Din yang pada waktu itu menjabat Teko Bitsu Sumatera berkedudukan di Medan.

Setelah peristiwa tersebut berturut-turut berita kemerdekaan sampai ke Blangkejeren (saat ini ibukota Gayo Lues). Pengibaran merah putih dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1945, naskah proklamasi dibacakan Muhammad Din, namun ada juga yang menyatakan M. Saleh Aman Sari yang membacakannya. Tidak disebutkan lokasi terjadinya peristiwa bersejarah tersebut.

Selanjutnya di Kutacane (sekarang ibukota Aceh Tenggara) naskah Proklamasi dan pengibaran merah putih juga dilakukan pada tanggal 4 Oktober 1945. Proklamasi dibacakan oleh H.R. Rajat dengan para pelopor Abdul Karim, Ginot, Gido Bangko, Khabar Ginting dan lain-lain. Untuk lokasi di Kutacane masih simpang siur. [Khalisuddin]

(Tulisan ini juga dikutip dari berbagai sumber. Baca juga : Hengkangnya Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan RI di Takengon)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.