Jakarta-LintasGayo.co : Kurangnya dokumentasi tertulis terhadap lagu-lagu Gayo, menggerakan dr. H. Hasanuddin Alim, SP PD untuk membukukan lagu-lagu dari dataran tinggi Gayo.
“Sudah ada lima buku yang saya susun. InsyaAllah segera naik cetak,” kata dr. H. Hasanuddin Alim, SP PD di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kelima buku ini, jelas dr. H. Hasanuddin Alim, SP PD, berisi lagu-lagu Gayo yang pernah dipopulerkan artis-artis Gayo baik di Gayo maupun di luar Gayo.
“Lagu-lagu Gayo itu, bagus-bagus. Saernya juga bagus. Ngarangnya pakai perasaan, makanya sangat menyentuh. Nggak terasa sudah lima buku,” sebutnya.
Dilanjutkan dr. Hasanuddin, biasanya dia mencari timing yang pas dalam menyusun buku ini.
“Mesti pas timing-nya. Pastinya, di luar waktu kerja. Biasanya, dari jam 1 sampai jam 3, dini hari. Begitu ada di youtube, mesti langsung diketik. Kalau tidak, besoknya, bisa jadi lagunya sudah tidak ada lagi di youtube,” tuturnya.
Menurut suami almarhumah Hj. Maisuria BA yang berpulang ke rahmatullah tanggal 14 September 2012 itu, yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Sartika Pulomas Jakarta Timur, lebih mudah mendiagnosis penyakit pasien dibandingkan menyusun buku ini. Dalam menyusun buku ini, sambungnya, dituntut konsentrasi yang tinggi.
Di samping lima buku lagu-lagu Gayo, dr. Hasanuddin juga telah membukukan lima Kamus Gayo.
“Buku-buku ini, termasuk buku-buku yang ditulis penulis Gayo yang lain masih kurang dirasakan manfaatnya sekarang. Apalagi, minat baca masyarakat Gayo juga masih rendah. Sepuluh tahun lagi, baru buku-buku ini dicari masyarakat Gayo. Karenanya, upaya pendokumentasian ini mesti terus dikuatkan, supaya kita tidak kehilangan sejarah,” ajak alumni SMA Negeri 1 Takengon (1963) itu. (AF)
