Oleh : Fathan Muhammad Taufiq*
Baru dua hari yang lalu dia menerima penghargaan sebagai Penyuluh Kehutanan Terbaik Tingkat Provinsi Aceh, sebuah kejutan kembali dihadirkan oleh penyuluh kehutanan dari Kabupaten Aceh Tengah ini. Hari ini, Senin (25/7/2016), Kana Emnurlis sang penyuluh kehutanan yang bertugas di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Jagong Jeget, Aceh Tengah itu kembali meraih penghargaan spektakuler di bidang lingkungan hidup. Bertempat di Kantor Gubernur Aceh bertepatan dengan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Seduania, Kana menerima Penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi Aceh untuk kategori Pengabdi Lingkungan, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada para pegiat dan pengabdi lingkungan hidup.
Raut kebahagiaan jelas terpancar dari sosok penyuluh bersahaja kelahiran Aceh Selatan 30 September 1972 ini, didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Aceh Tengah, Ir. Zikriadi, MM, Kana menerima penghargaan itu langsung dari Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah. Dengan predikat tersebut, Kana berhak mewakili provinsi Aceh untuk memprebutkan Anugrah Kalpataru Tingkat Nasional yag akan di laksanakan di Jakarta bulan depan. Padahal dua hari ebelumnya, dia juga sudah meraih tiket ke Istana Negara sebagai Penyuluh Kehutanan Terbaik Tingkat Provinsi Aceh, benar-benar genancing (luar biasa-red).
Penyuluh kehutanan dari Gayo ini memang luar biasa, ditengah kesibukannya sebagai Koordinator BP3K Jagong Jeget dengan berbagai kegiatan pertanian di wilayah kerjanya, dia tetap memprioritaskan tugas pokoknya sebagai penyuluh kehutanan yang konsisten dan aktif membina kelompok tani hutan (KTH) di wilayah binaanya, bahkan salah satu kelompok tani binaannya yaitu Kelompok Tani Simehate dari Kampung Damar Mulyo, Atu Lintang juga mampu menunjukkan prestasi dengan menyabet gelar Kelompok Tani Hutan Terbaik tingkat Provinsi Aceh pada tahun 2016 ini. Di luar bidang kehutanan, salah satu kelompok binaannya di Kampung Paya Tungel, Jagong Jeget yaitu Kelompok Tani Giri Mulyo, pada tahun ini juga meraih gelar Kelompok Tani Ternak Terbaik se provinsi Aceh.
Meski hanya berbekal ijazah SLTA, alumni Sekolah Menengah Teknologi Pertanian Takengon (sekarang SMK Negeri 2 Takengon) tahun 1990 ini terlihat percaya diri dengan kemampuannya, terbukti dia mampu berkiprah dan berprestasi melebihi rekan-rekannya yang bergelar sarjana, sungguh sebuah capaian yang luar biasa. Memang tidak mudah baginya untuk meraih semua itu, butuh kesungguhan dan dedikasi serta perjuangan berat, sebelum akhirnya dia mampu memetik hasil yang membanggakan ini.
Selain Kana, dua wakil dari Aceh Tengah juga berhasil meraih penghargaan di tingkat provinsi ini, yaitu SMK Negeri 2 Takengon yang meraih Juara II Sekolah Peduli Lingkungan (Adiwiyata) dan Juara Favorit Duta Lingkungan yang diraih oleh sepasang beru bujang Gayo dari SMA Negeri 4 Takengon.
Selamat buat Kana Emnurlis yang kembali mengharumkan nama Gayo, semoga torehan prestasinya ini mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi pegiata lingkungan lainnya di bumi Gayo. Selamat juga buat SMK Negeri 2 Takengon dan SMA Negeri 4 Takengon serta Ir. Zikriadi, MM, selaku pembina lingkungan di Dataran Tinggi Gayo.
