Kurma Tumbuh Subur di Jagong Jeget, Bisakah Berbuah?

oleh

Oleh : Anugrah Fitradi*

Pohon KurmaKurma (Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m (Sumber : wikipedia.com).

Aneh tapi nyata, dataran tinggi Gayo yang beriklim tropis dan cenderung dingin, Kurma mampu tumbuh subur. Seperti yang terlihat di Kampung Bukit Kemuning, Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah. Disana, ada beberapa pohon Kurma tumbuh.

Pohon Kurma tersebut, dikembangkan oleh salah seorang warga setempat, H. Siddiq. Diceritakan, keinginan menanam Kurma berawal dari banyaknya family yang singgah ke rumahnya saat lebaran Idul Fitri berlangsung setiap tahun.

“Saat itu, terbisitlah dalam hati saya, mencoba menanam biji kurma, siapa tau bisa tumbuh disini,” kata Siddiq yang kesehariannya menjalani profesi sebagai petani Kopi ini beberapa waktu lalu.

Diceritakan lagi, setelah itu Siddiq mulai memilih biji-biji kurma yang menurutnya bisa dijadikan benih. Saat itu, ia menemukan 8 biji yang dirasakan sesuai harapan.

“Kemudian biji-biji itu saya bersihkan, lali direndam dalam air hangay selama 1 hari, setelah itu simpan di kain basah. Beberapa hari kemudian muncul bintil akar, lalu saya pindahkan untuk disemai ke tanah. Alhamdulillah setelah menunggu, kedelapan biji kurma tersebut sudah menjadi bibit yang kemudian bersiap untuk ditanam,” kata Siddiq yang kini berumur 60 tahun ini.

H. Siddiq dan PenulisMelihat perkembangan dari bibit kurma yang mampu tumbuh subur, H. Siddiq bersemangat melanjutkan percobaan tersebut. Hingga tahun 2016 ini, 5 bibit dari 8 yang dicoba sudah berusia 2 tahun tumbuh dengan baik.

“1 bibit diminta oleh keluarga saya, sedangkan 2 lagi dirusak hama babi, tinggal 5 yang masih selamat,” ungkap Siddiq yang sudah melakukan percobaan ini sejak 2 tahun terakhir ini.

Diceritakan lagi, pernah ada tamu yang berkunjung kekediamannya itu ingin membeli bibit Kurma berukuran sekitar 10 cm, tamu itu katanya lagi, membeli seharga Rp. 100 ribu.

“Tapi saya tak izinkan untuk dibeli, karena ini masih dalam proses percobaan. Kita belum tau, apakah Kurma bisa berbuah disini sama seperti di habitat asalnya, kalau tumbuh subur selama ini iya, tapi berbuah saya belum bisa pastikan,” tegasnya.

Ketelaten dan keyakinan dari H. Siddiq dapat dijadikan suri tauladan, sebab walaupun secara umum beliau dan kita semua tahu memang benar tanaman kurma hanya dapat tumbuh di daerah beriklim panas, namun apabila kita bisa yakin dalam merawat tanaman kurma tersebut. InsyaAllah dapat tumbuh dengan baik. Satu hal yang harus diingat, mungkin untuk produksi jumlah buah dan kualitas buahnya mungkin saja berbeda dengan tanaman kurma yang dibudidayakan di daerah yang tepat baginya. [DM]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.