Pemerintah Aceh Fokus Perkuat Program Penguatan Dinul Islam

oleh

Pidie-LintasGayo.co : Pembangunan yang berlandaskan Iman dan Taqwa merupakan syarat untuk meraih kesuksesan maupun di akhirat kelak. Itulah sebabnya, program yang berkaitan dengan penguatan Dinul Islam menjadi salah satu program prioritas pembangunan Aceh.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, saat menyampaikan sambutan singkatnya dihadapan masyarakat Geumpang, Mane dan Tangse yang memadati masjid Istiqamah Tangse, pada acara Silaturrahmi dan Safari Ramadhan di kawasan tersebut, Jum’at, (9/6/2016).

“Oleh karena itu, kami sangat menyambut baik program hafal Al-Qur’an, yang telah digagas di Tangse selama ini. Kami berharap ini terus dilanjutkan, karena program ini sangat bagus dalam rangka melahirkan kader-kader Qur’ani yang akan memimpin Aceh di masa mendatang,” ujar Gubernur.

Guna mencetak generasi muda Aceh yang Islami, Pemerintah Aceh uga telah memberikan beasiswa Tahfidz Qur’an kepada 808 anak-anak Aceh. Selain itu, beasiswa penuh juga dibagikan kepada putra-putri Aceh yang menuntut ilmu agama di Timur Tengah.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Aceh juga selalu memperhatikan pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah. Untuk diketahui bersama, sejak tahun 2012-2015, Pemerintah Aceh telah membantu pembangunan 1.238 Masjid dan 1.363 Meunasah se-Aceh.

“Saat ini, Pemerintah Aceh juga sedang memproses konversi Bank Aceh yang masih menggunakan sistem perbankan konvesional ke sistem Syari’ah. Insya Allah, pada bulan Agustus nanti Bank Aceh akan berganti nama menjadi Bank Aceh Syari’ah,” sambung Gubernur.

Dalam kesempatan tersebut, Doto Zaini juga meminta para ulama untuk mendukung program pembangunan yang saat ini sedang berjalan di Aceh.

“Suatu negeri akan aman damai dan sejahtera jika ulama dan umara bersatu. Oleh karena itu dukungan dari para ulama sangat kami butuhkan guna menerapkan sistem pembangunan yang Islami di Bumu Serambi Mekah ini.”

Hati-hati Kelola Dana Gampong

Dalam sambutan singkatnya, Gubernur juga meminta agar masyarakat memanfaatkan Dana Gampong dari Pemerintah Pusat untuk memperbaiki infrastruktur pertanian yang ada guna memaksimalkan hasil pertanian di kawasan Tangse dan sekitarnya.

“Kini Dana Gampong telah ditransfer langsung ke rekening Gampong. Ini tentu harus dimanfaatkan dengan baik. Namun tetap harus berhati-hati dalam pengelolaannya. Karena jika tidak, maka hal tersebut justru akan membuat aparat gampong berurusan dengan pihak berwajib karena salah mengelola dana Gampong tersebut,” pesan Doto Zaini.

“Jangan sampai niat baik kita untuk mengelola dana tersebut demi masyarakat justru membuat kita berurusan dengan piha berwajib, untuk itu, manfaatkanlah pendamping Gampong yang ada untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam hal pengelolaan dana Gampong tersebut,” pesan Gubernur.

Gubernur juga meminta kepada para camat agar bersama aparatur terkait lainnya untuk mendata jumlah rumah yang tidak layak huni untuk dibantu merenovasi. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Aceh bersama dinas terkait memunyai program bantuan renovasi rumah tidak layak huni.

Khawatir Banjir Tahunan

Sementara itu, Ir Jakfar, selaku Camat Tangse, dalam sambutannya meminta kepada Gubernur Aceh untuk membantu menanggulangi banjir tahunan yang selalu menerjang Tangse. Kondisi ini menjadi momok yang menakutkan bagi warga Tangse yang sebahagian besar berprofesi sebagai petani.

“Tangse adalah daerah penghasil padi dan beberapa produk pertanian lainnya. Namun kami selalu dihantui dengan banjir yang setiap tahun melanda kawasan ini. Kami berharap Abu Doto dapat membantu menanggulangi hal ini,” harap Jakfar.

Sebagaimana diketahui, kawasan yang berada diketinggian 750 meter di atas permukaan laut itu merupakan kawasan yang setiap tahunnya dilanda Banjir bandang. Bencana tersebut bukan saja merusak padi dan persawahan masyarakat tetapi juga merusak irigasi.

“Kerugian yang kami dapatkan bukan semata gagal panen tetpai juga infrastruktur irigasi. Oleh karena itu kami berharap perhatian dari Abu Doto, sehingga masyarakat merasa mendapatkan suntikan semangat baru dengan kehadiran serta perhatian dari Abu Doto.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat dan aparatur terkait untuk bersama-sama menjaga kawasan hutan dan memerangi pembalakan liar yang marak terjadi di kawasan hulu.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat dapat bersatu padu dengan aparat kepolisian dari Polsek dan Koramil Tangse untuk bersama memerangi ilegal loging yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab dan telah membuat masyarakat menerima dampak buruk setiap tahunnya.”

Sebagaimana diketahui, setiap banjir bandang menerjang kawasan Tangse, selalu membawa gelondongan kayu hasil pembalakan liar. “Hal ini tentu harus kita perangi bersama agar bencana yang selalu terjadi setiap tahun tida terulangg lagi,” tambah Gubernur.

Safari Ramadhan dan Silaturrahmi Gubernur Aceh di Tangse juga diisi dengan Tausyiah Singkat yang disampaikan oleh Tgk Nuruzzahri Yahya atau yang akran disapa Waled Nu, selaku pengasung yayasan Ummul Ayman, Samalanga.

Menunggu tiba waktu shalat Isya dan Tarawih, Gubernur beserta rombongan menggelar dialog dengan pengurus masjid dan beberapa tokoh masyarakat Tangse, yang membahas tentang kondisi terkini di kawasan Tangse dan sekitarnya.

(SP | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.