Banda Aceh-LintasGayo.co: Sekolah Jurnalistik Indonesia Persatuan Wartawan Indonesia (SJI-PWI) Aceh menggelar lomba menulis dan foto “Membangun Aceh Pedalaman”. Ini merupakan lomba yang ke tiga yang digelar SJI PWI Aceh bekerjasama dengan UPTD Seuramoe Informasi Dishubkomintel Aceh.
Lomba yang terbuka untuk umum ini diselenggarakan sejak 10 Mei hingga 20 Juni 2016, dengan memperebutkan hadiah sebesar Rp25,5 juta. Lomba ini juga memiliki sub tema, Pemerataan dan Keseimbangan Pembangunan di Kawasan Pedalaman, Pembangunan Alternatif bagi Daerah Pedalaman dan Membuka Akses Perekonomian Wilayah Pedalaman.
Salah satu mahasiswa asal Aceh tenggara Ridho Hanafi, Kamis (12/5) malam mengapresasi kegiatan ini. Ia mengungkapkan, lomba menulis dan foto dapat menjadi media untuk melibatkan masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan daerah. Menurutnya, kegiatan ini akan membawa pengaruh besar terhadap daerah,”Melalui tulisan, proses pembangunan daerah akan lebih cepat khususnya bagi daerah tertinggal,” ungkap Ridho.
Sementara itu, Kepala SJI PWI Aceh Iranda Novandi pada hari yang sama menyebutkan, diharapkan dalam kegiatan ini nantinya akan ada masukan dan solusi dalam strategi membangun daerah di kawasan pedalaman Aceh,
Dikatakan Iranda, melihat kondisi kekinian di Aceh saat ini, pembangunan infrastruktur dan SDM Aceh masih saja tersentralistik pada wilayah-wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan, baik secara geografis, mau pun secara emosional. Kemajuan, sejauh ini masih belum merata.
Infrastrukur, masih jauh berbeda antara kawasan pesisir dengan pedalaman. Hal ini bisa jadi dikarenakan, bisa jadi pemerintah belum memahami sepenuhnya apa yang dibutuhkan masyarakatnya. Karenanya,perlu ada pemasukan langsung dari masyarakat dalam bentuk tulisan maupun foto.
Dikatakan, SJI sebagai bagian dari institusi pers memiliki peran penting dalam mendukung program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Sebagai pilar keempat demokrasi, pers juga ikut bertanggungjawab terhadap sukses atau tidaknya pelaksanaan program yang dijalankan pemerintah. Baik itu pembangunan ekonomi, mau pun infrastruktur.
Sebagai pengontrol, peran pers sangat dibutuhkan, baik untuk memberi masukan, kritik dan sumbangan pemikiran bagi lancarnya pembangunan masyarakat menuju Aceh yang bermartabat dan berkeadilan, sesuai yang diharapkan para pendiri bangsa ini, masyarakat yang berkeadilan sosial.
Menurut Iranda, kawasan pedalaman ini bukan saja wilayah terpencil di Aceh, namun kawasan yang selama ini tertinggal yang ada di kawasan pedalaman masing-masing daerah kabupaten/kota perlu disentuh pembangunan, hingga ada pemerataan dan masyarakat bisa merasakan pembangunan itu sendiri.
Sementara itu, Ketua Panitia lomba Menulis dan Foto, Muhammad Zairin menambahkan, lomba terbuka untuk seluruh wartawan dan masyarakat umum yang berdomisili di Aceh dan memiliki KTP Aceh. Semua karya tulis/foto yang dikirimkan ke panitia harus orisinil dan belum pernah memenangi lomba karya tulis/foto lain, dan tidak sedang diikutkan dalam lomba lainnya.
“Karya tulis harus memberikan solusi (problem solving/pemecahan masalah) dalam melihat persoalan pembangunan di Aceh,” ujar Zairin sambil menambahkan, karya tulis berupa opini/artikel/feature, minimal 1.000 kata maksimal 1.500 kata, dengan font Time New Roman point dengan spasi ganda dan dalam bentuk word.
“Batas akhir karya tulis/foto diterima panitia paling lambat 20 Juni 2016 (pukul 24.00 wib) melalui e-mail: lomba.sjiaceh@gmail.com cc ke diklat_pwiaceh@yahoo.co.id,” jelas Kepala Sekretariat SJI PWI Aceh ini.
Sedangkan untuk foto, tambah Zairin, foto yang diikutsertakan merupakan hasil pemotretan antara 1 Juli 2015 hingga 15 Juni 2016. Karya foto diterima panitia paling lambat 20 Juni 2016 (pukul 24.00 wib) melalui e-mail panitia lomba.
Bagi para pemenang akan mendapat uang sebesar Rp5 Juta, Rp3,5 Juta, Rp2 Juta, Rp1,5 Juta dan Rp750 untuk masing-masing lomba. Pengumuma pemenang 26 Juni 2016 dan penyerahan hadiah dilaksanakan pada 28 Juni 2016 di Banda Aceh.(Rill | SA)