Takengon-LintasGayo.co : Beberapa truk sampah milik Pemkab Aceh Tengah yang mulai mengangkut sampah kota Takengon ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Uwer Tetemi Kecamatan Silihnara, Jum’at malam 6 Mei 2016 tidak memiliki kaca depan akibat dirusak massa yang beringas karena tidak terima sampah dibuang sementara di Bur Lintang Kecamatan Linge, 27 April 2016 silam.
“Kondisi ini sangat menyulitkan kami saat mengemudikan truk, syukur-syukur tidak hujan,” ujar salah seorang sopir truk yang tidak mau disebutkan namanya.
Kondisi ini diakui Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Aceh Tengah, Ir. Zikriadi. “Benar, karena kondisinya mendesak, terpaksa truk tanpa kaca juga kami operasikan untuk mengangkut sampah dari Takengon kesini,” ujar Zikriadi di TPA Uwer Tetemi, Sabtu dinihari 7 Mei 2016.
Dikatakan, truk-truk tanpa kaca tersebut akan segera dipasang kacanya. “Senin ini kaca-kaca truk tersebut akan kita pasang, para sopir mohon bersabar,” ungkapnya.
Disinggung jumlah kerugian akibat amukan massa di Isaq, Zikriadi menyebut angka Rp.14 Juta dan sebanyak 4 truk lainnya masih diamankan di Polsek Linge karena ada proses yang harus dilalui.
“Ada proses yang mesti diikuti sehingga 4 truk sampah masih belum beroperasi hingga saat ini, mudah-mudahan segera selesai sehingga operasional pengangkutan sampah kota Takengon tidak lagi terkendala,” ungkap Zikriadi.
Dikatakan, 3 dari 4 truk yang masih diparkirkan di Polsek Linge adalah truk Amrol dimana bak sampahnya bisa turun naik. “Truk Amrol sangat vital karena pekerjaan pengumpulan dan pengangkutan sampah menjadi lebih cepat,” tandas Zikriadi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum menjawab konfirmasi melalui pesan singkat seluler media ini. (Kh)
