Takengon-LintasGayo.co : Produksi kopi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah saat ini rata-rata masih 700 kg perhektar pertahun, bakal calon Bupati Aceh Tengah Usman Nuzuly optimis bisa ditingkatkan dengan segala daya upaya.
“Visi dan misi saya rasional saja dan membumi, terukur, terarah dan bisa dipertanggungjawabkan. Aceh Tengah adalah daerah agraris, program harus terkonsentrasi ke petani terutama kopi yang sudah menjadi milik dunia,” kata ungkap Usman Nuzuly dalam konferensi pers baru-baru ini di Takengon..
Hitungan bisnisnya, rincinya, dengan 700 kg perhektar pertahun petani kopi Gayo tidak untung setelah dikeluarkan biaya-biaya termasuk waktu. Petani akan beroleh laba dari usahanya bila produksi kopinya diatas 1 ton perhektar pertahun. “Perlu kerja keras kedepannya,” kata Usman Nuzuly.
Dan hasil pantauannya di lapangan, produksi kopi tertinggi ada di Mengaya Kecamatan Bintang Aceh Tengah mencapai 1,2 ton perhektar pertahun. “Di Mengaya bisa 1,2 ton, juga Lampung hingga 2 ton,” ungkap Usman Nuzuly.
Untuk maksud tersebut, katanya, dirinya jika terpilih sebagai Bupati Aceh Tengah periode 2017-2022 akan mengambil langkah-langkah strategis dengan visi misi yang diinspirasi dari lagu Tawar Sedenge.
“Uwetmi ko rakyat Gayo, saya akan berpegang teguh dengan visi misi sesuai falsafah lagu Tawar Sedenge, tidak muluk-muluk,” katanya sambil menimpali menjadi bupati bukan untuk senang-senang apalagi berharap untung.
“Banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” katanya bersemangat pertanda optimis akan menang di Pilkada Aceh Tengah yang tahapannya dimulai Mei 2016 mendatang. (adv)
