BP3K Pegasing Perkenalkan Rice Planter Kepada Petani

oleh

Oleh : Fathan Muhammad Taufiq*

Rice PlaterDalam rangka mempercepat pencapaian swasembada pangan khususnya beras, berbagai upaya telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian, salah satunya dengan menerapkan teknologi mekanisasi pertanian untuk mendukung Upaya Khusus Peningkatan Produktivitas Padi (Upsus Padi) yang sudah mulai dilaksanakan pada awal tahun 2015 yang lalu. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian, dilakukan melalui pengenalan berbagai alat dan mesin pertanian (Alsintan) seperti traktor dan hand traktor, power tresher dan wind miller, mobile huller, dan yang terbaru adalah rice planter.

Seperti yang didemonstarsikan tadi pagi, Selasa (8/3/2016) di desa Wih Lah Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Koordinator BP3K Pegasing, Ir. Abdul Mulqu didampingi operator dan teknisi dari PT Yanmar Indonesia, Sabaruddin, memperkenalkan teknologi baru dalam penanaman padi dengan menggunakan Rice Planter atau mesin penanam padi. Disaksikan oleh para penyuluh dan Babinsa se kecamatan Pegasing, operator memperagakan bagaimana cara menanam padi secara mudah dan cepat dengan menggunakan mesin penanam padi tersebut.

Cukup menyusun bibit padi diatas tatakan yang berada di bagian atas rice planter, menghidupkan dan menggerakkan mesian serta menekan tuas “planter”, maka bibit padi tersebut dalam hitungan menit sudah tertaman berjajar rapi dalam petakan-petakan sawah. Sangat praktis dan menghemat waktu serta tenaga kerja, untuk lahan seluas satu hektar, hanya butuh waktu penanaman kurang dari satu jam, padahal kalau dilakukan secara manual, butuh tenaga “munomang” paling kurang 6 orang dalam waktu setidaknya 3 hari. Dengan rice planter, menanam padi dengan luas 5 – 6 hektar dapat dilakukan dalam sehari.

Abdul Mulqu, penyuluh pertanian senior yang sudah lebih dua puluh tahun menggeluti profesi sebagai penyuluh itu cukup antusias menyaksikan demo itu, bahkan dia sendiri ikut “turun” mempraktekkan cara menanam padi dengan mesin itu dihadapan para anggota kelompok tani di desa Wih Lah tersebut. Decak kagum dari para petani tidak dapat disembunyikan, menyaksikan proses penanaman padi cara baru yang sangat praktis dan efisien itu. Mulqu berharap, ada bantuan pemerintah kepada BP3K atau kelompok tani di wilayahnya, karena alat ini sangat membantu para petani untuk bisa melakukan penanaman padi secara cepat dan serentak.

Rice Planter yang digunakan untuk demontrasi lapangan tersebut adalah milik Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian. Karena jumlahnya baru satu unit, maka pihak Dinas Pertanian belum bisa menyerahkannya kepada kelompok tani, jelas Dwi Purbayani yang tadi pagi hadir mewakili Kepala Dinas Pertanian, Ir. Syaifullah. Dwi juga berharap pada tahun ini ada tambahan bantuan rice planter dari kementerian pertanian, sehingga dapat didisbrusikan ke kelompok-kelompk tani yang ada di daerah ini.

“Mungkin karena daerah kita bukan daerah persawahan, makanya pemerintah pusat belum memprioritaskan alat pertanian ini ke daerah kita, kita berharap pemerintah provinsi dan kabupaten juga bisa mengadakan alat seperti ini untuk membantu para petani, karena alat ini sangat bermanfaat” pungkas Dwi didampingi Kabid Ketahanan Pangan drh. Emi Linggawani yang turut hadir menyaksikan demo alat penanam padi tersebut.[]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.