Kiprah Dodi, Polisi Korban Bom hingga Penghargaan Ombudsman RI

oleh
Dodi Rahmawan sebagai imam shalat berjama'ah bersama masyarakat Atu Lintang Aceh Tengah. (LGco_Khalis)
“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah [9]: 105)
Dodi Rahmawan sebagai imam shalat berjama'ah bersama masyarakat Atu Lintang Aceh Tengah. (LGco_Khalis)
Dodi Rahmawan sebagai imam shalat berjama’ah bersama masyarakat Atu Lintang Aceh Tengah. (LGco_Khalis)
Kapolres Aceh Tengah bersama anggota DPRA Adam Mukhlis, Kapolsek Linge dan Camat Linge di lokasi bencana. (LGco_Kh)
Kapolres Aceh Tengah bersama anggota DPRA Adam Mukhlis, Kapolsek Linge dan Camat Linge di lokasi bencana. (LGco_Kh)

Oleh : Khalisuddin

RAKYAT Kabupaten Aceh Tengah yang beribukota Takengon patut berbangga memiliki warga seorang polisi berpangkat AKBP, Dodi Rahmawan. SIK yang menjabat sebagai Kapolres Aceh Tengah sejak 2 September 2014 serah sambut sebagai Kapolres Aceh Tengah menggantikan AKBP Artanto.

Motivasi dari sang polisi alumni Akpol tahun 1995 dan mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur pantas dijadikan suri tauladan baik bagi jajaran kepolisian ataupun masyarakat luas umumnya.

Mengutip akun Facebook Humas Polda Metro Jaya, Dodi Rahmawan pernah sebagai korban ledakan bom rakitan Paket Buku yang terjadi pada Selasa 15 Maret 2011, sekitar pukul 12.30 WIB.

AKBP Dodi Rahmawan, demi keamanan dan kenyamanan masyarakat wilayah hukum Polda Metro Jaya umumnya dan wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur khususnya harus berurusan dengan sebuah paket mencurigakan di sekretariat JIL Utan Kayu, Jakarta Timur.

Kapolres Aceh Tengah dengan mobil offroadnya menyeberangi sungai. (LGco_Khalis)
Kapolres Aceh Tengah dengan mobil offroadnya menyeberangi sungai. (LGco_Khalis)

Karena sebagai salah satu pejabat teras Polres Metro Jakarta Timur, Dodi ikut bertanggungjawab akan keamanan, kenyamanan dan ketentraman masyarakat wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur, warga Utan Kayu khususnya, dia mendapat laporan dari Kapolsek Matraman adanya paket berbentuk buku tersebut.

AKBP Dodi langsung menuju ke TKP yang jaraknya lebih kurang 7 KM dari Mapolres Metro Jakarta timur, setelah tiba di lokasi, dan berkoordinasi dengan instansi terkait, AKBP Dodi berinisiatif membuka paket tersebut dengan pisau cutter, ternyata, isinya bom rakitan dengan kekuatan “low exclusive” atau hulu ledak rendah dan meledak sekitar pukul 16.00 WIB. Dodi terluka, telapak tangan kirinya hancur.

Diberitakan kabarinews.com, sesaat setelah bom meledak dan menghancurkan telapak tangannya, tidak ada rintihan terdengar dari anggota Batalyon Patria Tama angkatan 95 ini. Bahkan,dengan gigihnya dia tetap bertahan meski darah mengucur deras dari tangan kirinya.

Kapolres Aceh Tengah memberi komando upaya pembukaan jalan akibat terhalang truk rusak di Serule Aceh Tengah. (LGco_Khalis)
Kapolres Aceh Tengah memberi komando upaya pembukaan jalan akibat terhalang truk rusak di Serule Aceh Tengah. (LGco_Khalis)

Sebelumnya, di TKP Dodi membuka lembar per lembar halaman buku yang di lem dengan pisau cutter. Hingga ke lembaran ke sekian,terlihat rangkaian bom seperti kabel dan baterai. Saat itu, wartawan yang sedang meliput pun mundur mengambil jarak aman.

Guna menghilangkan rasa panik, Dodi bahkan sempat bercanda dengan berujar bahwa benda tersebut hanya petasan.”Kamipun tidak panik saat itu, padahal di depan kami ada bom,” kata Luki Rasdi,kontributor sebuah stasiun televisi kepada kabarinews.com.

Namun saat mantan Kasat Narkoba Jakarta Selatan itu menarik benda baterai kotak, ledakan pun terjadi.Dody tergeletak sambil menahan darah yang mengucur dari telapak tangan kirinya yang terputus.

Mereka yang berada di sekitar pun bergetar, telinga sejenak berdengung dan tidak bisa mendengarkan apa-apa. Wakil Kepala Polres Jakarta Timur AKBP Maghfira Zein menjelaskan,tangan anggotanya asal Jember itu sudah diamputasi pada malam setelah kejadian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Dodi Rahmawan salurkan bantuan  pembangunan menasah di Pegasing Aceh Tengah
Dodi Rahmawan salurkan bantuan pembangunan menasah di Pegasing Aceh Tengah

Pernah diceritakan kepada Muhammad Syukri, seorang Kompasianer di Takengon saat baru bertugas sebagai Kapolres Aceh Tengah, setelah kejadian orang pertama yang dihubungi Dodi Rahmawan adalah ibunya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, dia mendiktekan nomor telepon ibunya. Lalu anggotanya menghubungi ibunya yang tinggal di Jember. Dodi mengabarkan kejadian yang menimpanya. Apa jawaban ibunya? “Ya nggak apa-apa, wis ikhlas.”

Selama beberapa hari pasca kejadian, AKBP Dodi pun diizinkan kembali ke rumah, yang ditempati bersama keluarganya, akan tetapi kehidupan tidak sama lagi, beliau harus mendapat bantuan dari keluarga untuk menjalankan aktivitas yang menggunakan tangan kiri.

AKBP Dodi Rahmawan memberikan arahan tekhnis dalam rekontruksi di TKP pembunahan di Takengon
AKBP Dodi Rahmawan memberikan arahan tekhnis dalam rekontruksi di TKP pembunahan di Takengon

Tidak mau berlama-lama dirundung duka, AKBP Dodi Rahmawan kemudian bangkit lagi. Lulusan Akpol 1995 itu mendapat dukungan penuh dari keluarga dan jajaran Kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya,

Kejadian itu ternyata tidak membuat putra kelahiran Jember 27 November 1972 ini patah semangat, sebaliknya justru semakin bersemangat membantu masyarakat, demi keamanan, kenyamanan dan ketentraman masyarakat, keimanannya, ketaqwaaannya kepada Allah azza wajalla semakin meningkat.

“Peristiwa bom buku itu adalah pintu hidayah bagi saya. Tangan kiri saya adalah milik-Nya, dan kini telah kembali kepada Sang Pemilik. Hanya ada satu hal yang saya sesalkan, belum bisa berbuat banyak kebaikan dengan tangan kiri yang hilang itu,” ujar Kapolres Dodi.

Kapolres memimpin patroli di destinai wisata Danau Lut Tawar
Kapolres memimpin patroli di destinai wisata Danau Lut Tawar

Bagi umumnya masyarakat Aceh Tengah, Kapolres Dodi dikenal peramah dan kerap mengunjungi pelosok-pelosok. Pembina olahraga Offroad ini bahkan menyetir sendiri mobil Offroad kesayangannya menempuh medan terjal dan berbahaya sekalipun. Menyinggahi masjid dan menasah serta bertegur sapa dengan masyarakat susah.

Perjalanan sulit itu dilakukan semata-mata untuk menggali informasi di lapangan terkait kondisi keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Kepada media ini, pak Dodi pernah mengamanahkan jika ada informasi anggota mayarakat yang hidupnya sangat susah agar disampaikan kepadanya. Untuk apa? bukan dalam keperluan tugasnya sebagai polisi, namun sebagai anggota masyarakat untuk saling berbagi.

Dodi Rahmawan di salahsatu jembatan rusak di kecamatan Atu Lintang Aceh Tengah
Dodi Rahmawan di salahsatu jembatan rusak di kecamatan Atu Lintang Aceh Tengah

Bukan wacana saja, bulan Ramadhan 1436 H/2015 M lalu, bersama sejumlah anggota komunitas Offroad serta salahsatu eksportir kopi Gayo, Ketiara melakukan perjalanan ke pelosok Aceh Tengah, dari Kecamatan Pegasing, Atu Lintang, Jagong Jeget hingga tembus Linge dan Kecamatan Bintang dengan menyertakan sejumlah bantuan kepada masyarakat  serta rumah ibadah yang dinilai belum sempurna bangunannya.

“Sampai saat ini tidak ada sesuatu pun yang mejadi hambatan dalam menjalankan tugas dengan segala kekurangan dan kelemahan saya, baik secara fisik yang saya alami, tapi justru banyak improvisasi dan semangat kita dalam menjalankan tugas yang berangkat dari segala kekurangan,” demikian diutarakan Kapolres Dodi Rahmawan.

Dodi Rahmawan ziarah ke makam Kerajaan Linge Kabupaten Aceh Tengah. (LGco_Khalis)
Dodi Rahmawan ziarah ke makam Kerajaan Linge Kabupaten Aceh Tengah. (LGco_Khalis)

Kerja keras Kapolres ini dalam pelayanan publik pernah dialami penulis sendiri beberapa bulan silam. Saat perjalanan malam hari dengan kenderaan roa empat dari kota Takengon menuju Pegasing beberapa kali nyaris tabrakan dengan sepeda motor yang melaju tanpa lampu penerang.

Spontan penulis mengirimkan sms ke Pak Dodi, dan ternyata saat itu juga memerintahkan jajarannya untuk menggelar razia. berselang 1 jam, saya menerima sms dari Kapolres ini jika berhasil merazia sejumlah kenderaan roda dua yang melaju tanpa dilengkapi penerang.

Layanan publik yang dilakukan jajaran Polres dibawah pimpinan Dodi Rahmawan ternyata dilirik oleh Ombudsman RI Banda Aceh dengan menetapkan Polres Aceh Tengah sebagai salahsatu dari 15 instansi di Aceh yang menerima penghargaan Pelayanan Publik bidang perizinan yang diserahkan oleh Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah di Banda Aceh, 2 Februari 2016.

Sukses pak Dodi Rahmawan dan jajaran, selamat berjaya Kota Takengon di hari jadi yang ke-439, 17 Februari 2016.[]

Menerima penghargaan pelayanan publik dari Ombudsman RI Provinsi Aceh di Banda Aceh, 2 Feberuari 2016
Menerima penghargaan pelayanan publik dari Ombudsman RI Provinsi Aceh di Banda Aceh, 2 Feberuari 2016

Berikut foto-foto yang bersumber dari beberapa media saat kejadian yang tak terlupakan oleh AKBP Dodi Rahmawan :

Dodi Rahmawan sedang berusaha meninakkkan bom. (foto : Dok KBR 68H)
Kompol Dodi Rahmawan sedang berusaha meninakkkan bom. (foto : Dok KBR 68H)
Dodi Rahmawan tersungkur dengan tangan kiri terluka akibat bom. (foto : viva.co.id)
Dodi Rahmawan tersungkur dengan tangan kiri terluka akibat bom. (foto : viva.co.id)
Dodi Rahmawan saat dievakuasi akibat bom dengan luka tangan kiri. (foto : rimanes)
Dodi Rahmawan saat dievakuasi akibat bom dengan luka tangan kiri. (foto : rimanes)

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.