[Puisi] Ima Cibro Gayo
Kepatuhan Rembulan
Andai malam itu rembulan muncul
dedaunan akan bercerita pada alam
tentang kisah hidupnya
sekaligus mendendangkan sajak pilu
Jika malam itu rembulan muncul
menerangi segala yang ada di lautan
tentu karang segera berpindah jauh
agar ombak tak lagi menerpa
Andai malam itu rembulan muncul
sekumpulan kuntum akan bergembira
berbaris, bersorak, berbisik, bersenda gurau
serta memamerkan warna-warni kelopaknya
Namun, rembulan enggan muncul
tinggal keandaian
dedaunan pun gugur tanpa sempat bernarasi
karang-karang pun tetap harus bertahan oleh terpaan ombak
para kuntum pun hanya terpaku berdiam diri
Apakah rembulan enggan menerangi?
musabab ulah manusia yang melampaui batas di saat malam
apakah bulan sudah bosan menemani malam ?
karena bosan melihat perilaku manusia tanpa iman
Setidaknya ada yang tidak akan pernah berubah pada rembulan
yaitu kepatuhan pada Sang Pencipta [SY]
Takengon, 18 Juli 2015
*dikurasi dari naskah dan judul semula “Andai Rembulan Muncul”
Ima Cibro Gayo, adalah seorang guru Bahasa Indonesia di SMK 3 Takengon.