Kakanwil Kemenag Aceh: Tinggalkan Mengajar dengan Cara Lama

oleh
Kakanwil Kemenag Aceh, HM Daud memberikan arahan kepada para guru PAI peserta pelatihan PAKEM di Aceh Jaya
Kakanwil Kemenag Aceh, HM Daud memberikan arahan kepada para guru PAI peserta pelatihan PAKEM di Aceh Jaya
Kakanwil Kemenag Aceh, HM Daud memberikan arahan kepada para guru PAI peserta pelatihan PAKEM di Aceh Jaya

Calang, Lintasgayo.co : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Aceh, Drs HM Daud Pakeh mengingatkan para guru akan pentingnya pelatihan metode Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Hal itu disampaikan HM Daud saat mengunjungi Diseminasi Pelatihan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam memahami metode PAKEM, Kamis (04/02/16) di Gedung BKG Kemenag, Calang, Aceh Jaya.

“Masa depan pendidikan bermula dari ide-ide dan kreatifitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Guru tidak boleh lagi mengajar dengan cara-cara lama menggunakan metode konvensional yang hanya mencatat di papan tulis atau mendikte,” kata HM Daud.

Ia meminta kepada para pelajar untuk kreatif dan menemukan jawaban dari aktifitasnya di dalam kelas, dan itu akan terlaksana dengan peran guru sebagai fasilitator yang membimbing.

“Apa yang kita lakukan saat ini akan menjadi cerminan pendidikan di daerah kita masa yang akan datang,” jelas HM Daud sembari memberikan apresiasi kepada para guru yang antusias mengikuti pelatihan dengan biaya perjalanan sendiri.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 85 orang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang SD/MI dari Sembilan kecamatan di kabupaten Aceh Jaya dilatih dalam menciptakan dan mengelola pembelajaran efektif di kelas, melayani perbedaan individu, pertanyaan tingkat tinggi, penilaian autentik dan memahami kurikulum 2013. Keseluruhan pelatihan dipandu oleh Fasilitator Daerah USAID Prioritas.

Salah seorang guru PAI dari SDN 11 Jaya, Ridwan menyatakan, karena pentingnya pelatihan tersebut ia mengaku datang dari Kecamatan Ingin Jaya untun belajar PAKEM menggunakan biaya sendiri.

“Unit pertanyaan tingkat tinggi juga menarik, dengan pertanyaan terbuka sehingga siswa dapat berfikir kreatif. Selama ini kami hanya memberikan pertanyaan yang bersifat tertutup,” jelas Ridwan.

Sementara itu Ketua KKG PAI Kabupaten Aceh Jaya, Fauza mengakui jarangnya pelatihan bagi guru PAI di kabupaten tersebut. “Kami berharap Kemenag atau dinas pendidikan dapat melibatkan kami dalam pelatihan-pelatihan,” kata Fauza. Ia juga berharap anggaran DIPA Kemenag 2016 yang diperuntukkan untuk KKG dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang sama.

Koordinator USAID Prioritas Aceh Jaya, Sri Wahyuni menyatakan dukungannya pada kegiatan tersebut demi pengembangan keprofesian guru. Walaupun guru PAI bukan menjadi sasaran peserta dalam pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh USAID Prioritas, “Kami berharap kegiatan yang dipandu oleh para fasilitator kami dapat meningkatkan kualifikasi akademik dan terlaksananya pengembangan keprofesionalan guru sebagai ujung tombak perubahan pendidikan,” tutur Sri. (SP)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.