SIAPA yang tidak kenal LK. Ara, seorang seniman tulen yang mempunyai tingkat konsistensi diri dalam berkesenian selama puluhan tahun.
Di tangannya ratusan karya sastra seniman Gayo yang tak terpublis sama sekali muncul dalam berbagai bentuk dokumentasi, belum lagi sejumlah tokoh dan pelaku seni Gayo yang ia angkat kepermukaan hingga dikenal oleh dunia. Di antaranya adalah Ceh To’et, Sali Gobal dan lain-lain.
Melalui dan atas dedikasi LK. Ara-lah hingga dikenal luas di luar Gayo dan di luar Indonesia. Seniman besar diangkat oleh seniman besar Gayo.
Siapa yang tidak kenal LK. Ara, sebuah nama yang diakronimkan dari falsafah Lisik Kati Ara.
Siapa yang tidak kenal LK. Ara? Seniman gaek yang pernah dimiliki negeri Reje Linge dan Sultan Alaidin Johansyah dengan puluhan buku dan ribuan karya.
Namun diawal bulan Januari 2016 seniman senior ini nyaris tak dikenal di RSU Datu Beru Takengon hanya karna ia punya nama admistatif yang berbeda dengan nama pena sang maestro. Beruntung salah seorang pimpinan RSU Kota Dingin itu mengenalinya sebagai lelaki tua yang punya jasa besar dalam literasi Gayo. Apresiasi atas makna dan refleksi dari Karya puisi LK. Ara di atas, saya punya firasat ghaib. [Salman Yoga S]
[Puisi] LK. Ara
Ingin Tidur Di Lembah
Ingin tidur di lembah
Mendengar gemercik air kali
Suara àngin yang mendesah
Dàn bisik petani di petak sawah
Ingin tidur di lembah
Jauh dari hingar bingar kota besar
Percaturan politik yang tak usai
Dan korupsi yang terus menjadi jadi
Ingin tidur diĺembah
Merasakàn dingin embun
Nyanyian burung berpantun
Dan suara gelombang daun beralun
Ingin tidur di lembah
Untuk selàmanya
Bila diperkenankan Nya
Takengon, 21.01.15