Shabela Abubakar ; Bakal Calon Bupati Aceh Tengah 2017-2022

oleh

Shabela-web

SHABELA ABUBAKAR,  lahir di Takengon, 20 Agustus 1956. Anak ke enam dari pasangan  (alm) Abubakar Bintang dengan Syari’ah ini, telah memasuki purna tugas dari Abdi Negara di Kabupaten Bener Meriah.

Disisa umurnya, Shabela dengan dukungan keluarga dan sebahagian masyarakat Aceh Tengah serta beberapa partai politik yang memiliki keterwakilan di DPRK setempat sepakat mengusung adik dari Anggota DPR-RI Ir. H. Tagore Abubakar sebagai salah satu bakal calon Bupati Aceh Tengah di Pilkada 2017 mendatang.

Suami dari Puan Ratna ini memiliki 4 putri dan seorang putra diantaranya Mentari Mahrami, Sastra Winata, Peteri Nami, Rosa Ananda Putri dan Rosi Ananda Putri.

Shabela menamatkan Sekolah Dasar Negeri 1 Takengon (1968),SLTP Neg. 1 Takengon ( 1971), SLTA Neg. 1 Takengon (1981), Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Banda Aceh  angkatan XVII tahun 1986 dan SI di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara di Banda Aceh tahun 1991.

Shebela bersama beberapa anggota keluarga
Shebela bersama beberapa anggota keluarga

PNS yang terakhir berpangkat atau Golongan IV/c jelang masa pensiunnya ini, meniti karir birokrasi dari pegawai biasa di Kabupaten Aceh Tengah. Pada tahun 1992, Shabela mulai dipercayakan menjabat Kasi Sumber Alam dan Lingkungan Hidup, tahun 1994 diangkat sebagai Camat,  tahun 1998 diangkat sebagai Kepala Bidang Tata Pemerintahan di sekretariat Pemkab. Aceh Tengah.

Selanjutnya tahun 1999 diangkat sebagai Kepala Pemeriksa Perekonomian, tahun 2002 menjabat Kepala Bidang Pembangunan. Shabela mengakhiri karirnya di Aceh Tengah tahun 2003 sebagai Kepala Bidang Penagihan pada Dinas Pendapatan Aceh Tengah.

Saudara sebapak H.Muhammad Iwan Gayo (penulis buku pinter-red) ini, kemudian meniti karirnya di Kabupaten Bener Meriah dimana sejak Kabupaten tersebut di mekarkan dari Aceh Tengah secara efektif pada tahun 2004, dimana Shabela Abubakar dipercayakan menjabat Kepala Dinas Pendapatan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bener Meriah.

Karena adanya pengembangan Dinas dan kebutuhan Pemkab. Bener Meriah maka pada tahun 2006 dinas yang dipimpinnya diciutkan menjadi Dinas Pendapatan hingga tahun 2008 Shabela dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah.

Memasuki masa pensiun (purna tugas) Bupati Bener Meriah pada tahun 2013 mengangkat Drs. Shabela menjadi staf Ahli Bupati Bidang Keuangan dan Administrasi hingga saat ini telah memasuki masa pensiunnya.

Menurut beberapa tokoh masyarakat dan politik di Bener Meriah dan Aceh Tengah, sosok Shabela memiliki karakterisitik dalam kepemimpinannya, jujur, tegas dan lugas serta memahami kondisi sosial masyarakat.

Bersama masyarakat
Bersama masyarakat

Atas dasar itulah salah seorang tokoh politik Aceh Tengah Ikhwanusufa anggota DPRK daerah setempat mengatakan Aceh Tengah perlu dan butuh sosok seperti Shabela Abubakar menjadi pimpinan masyarakat.

“Shabela merupakan salah satu sosok bakal calon bupati yang berakar kebawah dan berpucuk keatas” jelas Ihwannusufa.

Menuju Kursi AT-1

PILKADA serentak yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2017, memang masih terasa lama. Namun, sejumlah tokoh mulai bermunculan mempersiapkan diri dalam menghadapi pesta demokrasi tersebut.

Drs Shabela Abubakar, menyatakan sangat siap mengambil alih tampuk G1, dari pejabat sekarang Ir Nasaruddin yang telah dua periode menjabat.

Untuk itu, LintasGayo.co mengutus Abdulrahman, guna menemui Shabela Abubakar, di kediamannya di kawasan Paya Tumpi Kecamatan Kebayakan, untuk satu wawancara khusus. Berikut petikan wawancaranya:

Apa visi yang ingin saudara wujudkan di Aceh Tengah?
Saya bersama pasangan dan masyarakat ingin meletakan Kabupaten Aceh Tengah dalam suasana kehidupan Sejahtera, Cerdas, Berkeadilan, Bermartabat dan Agamais (SCB2A).

ok_Sabela-coverKonkritnya bagaimana?
Perlu adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh Tengah yang sebahagian besar bermata pencaharian sebagai petani kopi. Layaknya sebagai daerah zona pertanian Aceh Tengah membutuhkan tangan- tangan yang ahli sesuai bidangnya.

Untuk mencapai itu, apa yang anda akan lakukan?
Perlu adanya sebuah strategi dan komitmen yang nyata dan paradigma baru. Hal itu lah yang membangkitkan semangat Shabela untuk menjadikan dirinya maju untuk sebuah perubahan dengan mengemban SCB2A.

Bukankan itu sudah diterapkan oleh pejabat saat ini?
Apa yang sudah dijalankan selama ini memang telah bagus, namun perlu harus ada peningkatannya lagi. Terutama disektor pelayanan pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Sektor lainnya bagaimana?
Begitu juga dengan peningkatan di sektor kepariwisataan dan lingkungan hidup. Infrastruktur dan sarana prasarana kesentral produksi rakyat.

Apa program jitu dalam meningkatkan kesejahteran masyarakat yang sudah anda persiapkan?
Bila Allah SWT dan rakyat mempercayainya menjadi nahkoda daerah ini, kedepan Saya akan membuka lembaga keuangan di tiap kecamatan sebagai dana abadi, agar masyarakat khususnya petani tidak sulid memperoleh dan mendapatkan permodalan untuk meningkatkan usahanya.

Apa anda yakin, itu bisa terwujudkan?
Insya Allah. Itu bisa terwujud dan saya akan mengabdikan sisa hidup saya untuk kesejahteraan masyarakat Aceh Tengah.

***

Firdaus, SKM
Firdaus, SKM

Berpasangan dengan Firdaus

SHABELA AB, selaku tokoh Aceh Tengah yang dipercaya sebagai salah satu kandidat yang bakal maju di Pilkada mendatang berpasangan dengan Firdaus SKM  asli putra kampung Mongal Kecamatan Bebesen, menyatakan akan tetap melestarikan kesenian Didong ini, bahkan jika memungkinkan akan bisa memperoleh pengakuan UNESCO seperti Tari Saman, sebagai warisan budaya dunia tak benda.

Firdaus yang saat ini juga telah memasuki masa purna tugas sebagai abdi negara di bidang tenaga medis kesehatan dimana akhir karirnya menjabat sebagai direktur RSU di Lhokseumawe -Aceh Utara.

Suami dari Ny.Nuraini SPd, salah seorang tenaga pendidik di salah satu sekolah menengah di Lhokseumawe ini dipercayakan mahasiswa dan masyarakat Gayo di daerah tersebut sebagai ketua paguyuban di kota petro dolar yang sudah didiaminya selama 30 tahun.

Sebelum berangkat tugas di Lhokseumawe, Firdaus SKM mengaku pernah tugas sebagai mantri atau modim di Puskesmas Empus Talu kecamatan Bebesan.

“Saya sering di panggil untuk mengkhitankan anak-anak, dimana mungkin saat ini sudah berusia dewasa dan sudah berkeluarga,” ungkap pria kelahiran 26 April 1957 ini di depan Masjid Mongal jalan Daling yang saat ini telah menjadi Simpang Empat.(adv)

Silaturrahmi bersama seniman Didong Gayo
Silaturrahmi bersama seniman Didong Gayo

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.