Jakarta-LintasGayo.co : Penerbitan buku-buku Gayo terus mengalami peningkatan. Demikian halnya dengan jumlah penulis-penulis dari Gayo, ikut bertamah. “Tahun 2015, kita menerbitkan 15 judul buku Gayo,” kata pimpinan Mahara Publishing, Yusradi Usman al-Gayoni di Jakarta, Rabu (6/1/2016)Menurut penulis sekaligus peneliti itu, jumlah tersebut terbilang besar untuk ukuran penerbitan buku-buku Gayo. “Sudah banyak dan terjadi peningkatan yang luar biasa. Apalagi, kalau dibandingkan dengan tahun 2014, 2013, dan 2012. Luar biasa peningkatannya,” akunya.
Di samping terjadi peningkatan jumlah buku Gayo yang diterbitkan Mahara Publishing, penulis yang sudah menulis enam judul buku itu, mengungkapkan, adanya peningkatan jumlah penulis-penulis Gayo. “Sampai sekarang, ada sekitar 50-60 penulis dari Gayo yang sudah menghasilkan buku. Peningkatannya terjadi sejak tahun 2000-an, dan mulai banyak sejak tahun 2010. Itu sudah termasuk novelis, cerpenis, jurnalis, penyusun, penulis, peneliti, dan penerjemah, mulai dari penulis Gayo yang pertama kali diterbitkan karyanya, Tengku Mude Kala, tahun 1938, sampai novelis yang paling muda, Nabila Ulamy Alya, kelahiran 1999 dan sudah menulis 7 judul buku.
Dengan adanya peningkatan jumlah penulis dan buku-buku Gayo, sambungnya, minat beli dan minat baca masyarakat Gayo pun mulai meningkat. “Alhamdulillah, kesadaran itu makin tumbuh,” sambil menyebutkan, “Dari 15 judul buku Gayo yang diterbitkan Mahara Publishing tahun 2015, ada lima judul buku Gayo lagi yang masih belum naik cetak. Mudah-mudahan, tahun ini (2016) makin banyak lagi buku-buku Gayo yang kita terbitkan. ”
Di luar buku-buku Gayo, Mahara Publishing juga menerbitkan buku-buku penulis-penulis nongayo, kampus-kampus, dan lembaga serta badan setingkat kementerian. “Mudah-mudahan, Mahara Publishing terus bisa berkontribusi terhadap dunia penerbitan di tanah air,” harapnya (*)
