“Selagi masih muda, saya ingin menempa karakter saya dengan pengalaman. Siapapun pasti ingin membanggakan kedua orangtuanya, termasuk saya,”
SETIAP orang pasti memiliki hobi. Secara umum hobi merupakan kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menghibur diri. Artinya, melakukan kegiatan yang digemari akan menjadi kepuasan bagi orang itu sendiri.
Namun berbeda dengan gadis satu ini, baginya hobi bukan sekedar untuk kesenangan pribadi melainkan mesti diracik agar membawa manfaat untuk diri sendiri juga orang lain.
Yuliani Fitri Ruslan nama lengkap gadis kelahiran Blangkejeren 03 Februari 1995 ini memiliki hobi yang terbilang unik, hobi yang ia geluti sangat langka ditemui, bukan hanya di daerah asalnya Gayo Lues bahkan di Aceh sendiri sulit mencari kebiasaan seperti yang ia lakukan.
Yuliani panggilan akrab mahasiswi Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala ini kepada LintasGayo.co Jum’at (1/1/2016) pagi mengaku, ia hobi mengoleksi benda-benda antik khususnya uang kertas.
Hingga kini sudah beberapa lembar uang jenis rupiah yang ia koleksi serta mata uang dari berbagai negara diantaranya Arab Saudi, Singapura, Malaysia dan Denmark. Satu hal yang menakjubkan adalah edisi tahun koleksinya.
Meski mengaku masih setahun ini menjadi kolektor, Yuliani sudah mengoleksi uang yang cukup bersejarah. Pasalnya, edisi tahun uang kertas koleksinya sudah tergolong lama, mulai dari tahun 1948, 58, 59, 64, 68, 92, 98 dan beberapa edisi lainnya.
“Selama ini saya bergabung dengan pecinta barang antik melalui media sosial, itupun awalnya dikenalkan oleh teman saya. Saya mendapatkan koleksi tersebut dari beberapa daerah seperti Pekan Baru, Jakarta juga Yogyakarta,” terang Alumni SMA N Seribu Bukit Gayo Lues ini.
Yuliani yang bercita-cita jadi dosen ini mengaku tertarik menggeluti hobi tersebut karena ia menganggap hobinya itu bukan sebatas untuk kepuasan batin saja namun lebih dari itu. Selain sebagai media untuk lebih mengenal sejarah juga bisa menjadi investasi masa depan.
“Sesama pecinta barang antik, kita juga sering sharing bahkan jual beli. Sebelumnya saya sudah pernah menjual hingga ke Batam,” tutur Yuliani sambil menambahkam bahwa hingga kini total jumlah koleksinya sudah mencapai jutaan rupiah.
“Saya ingin ini bisa menjadi investasi untuk masa depan saya kelak,” harap Yuliani.
Lanjutnya, ia berharap hobinya tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain dengan membuka museum mini yang sederhana di kampungnya Gayo Lues,”Saya berharap kelak bisa membuka museum mini. Sembari membuka usaha, saya ingin berbagi tentang edukasi sejarah melalui benda-benda ini,” terang Yuliani.
Selain hobi mengoleksi benda antik, Yuliani merupakan mahasiswi yang aktif dilingkungannya baik kampus ataupun di organisasi daerah asalnya yakni Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (Hipemagas) Banda Aceh.
Beberapa hobi lain yang ia sukai adalah bidang olahraga dan seni, baik seni musik dan tari juga sastra seperti menulis puisi (baca: Puisi “Nahkoda Pemimpin” dari Beru Blangkejeren) Mungkin atas dasar hobi, ia terlatih menjadi lebih disiplin. Hasilnya, seberu (Gadis, Gayo. Red) yang dikenal humoris ini pernah meraih juara 2 olahraga badminton dan terbaik 2 menulis karya ilimiah di Gayo Lues.
“Selagi masih muda, saya ingin menempa karakter saya dengan pengalaman. Jika saya pulang ke kampung halaman, saya berharap bisa diandalkan dengan belajar menjadi lebih dewasa dari sekarang. Siapapun pasti ingin membanggakan kedua orangtuanya, termasuk saya,” tutup Yuliani mengakhiri ceritanya.
Seperti apa penampakkan uang indonesia zaman dahulu koleksi Yuliani? Berikut beberapa fotonya. (Supri Ariu)
