[Laporan Langsung Dari China] Gingko Warnai Musim Gugur Negeri Para Kaisar

oleh
Al Zuhri (Ist)

Oleh : Al-Zuhri

Al Zuhri (Ist)
Al Zuhri (Ist)

CHINA dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki empat musim, diantaranya adalah musim gugur. Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, dan merupakan masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Musim gugur di sini tak kalah indahnya dengan musim gugur yang dialami belahan bumi lainnya seperti daratan Eropa, Francis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Rusia, New Zealand, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.

Musim gugur merupakan musim paling indah di dunia yang berlalu singkat. Walaupun begitu, ia memiliki kesan istimewa bagi siapa saja yang melaluinya, termasuk saya. Ketenangan dihadirkan oleh dedaunan yang berganti warna dan gerakan helai demi helai yang luruh ke tanah membuat jiwa damai. Tak tersisa apapun, kecuali ranting dan batangnya saja. Begitulah gambaran ketika musim gugur melanda, sebelum akhirnya memasuki pertualangan musim dingin yang sedikit panjang.

Dedaunan yang berguguran dari sebatang pohon mungkin hal yang lumrah kita temui saban hari. Tapi tidak dengan dedaunan-dedaunan yang luruh di musim gugur. Apalagi ada beberapa jenis pohon yang daunnya sungguh khas, memukau mata untuk menikmati keelokan warnanya. Seperti daun maple dan daun gingko yang menguning yang kemudian berguguran memenuhi tanah di sekitarnya. Gingko atau yang disebut yinxing oleh masyarakat China adalah sebuah pohon yang dulunya terkenal sebagai bahan herbal untuk obat-obatan di China, juga sebagai bahan makanan. Jenis daunnya berbentuk seperti kipas genggam. Ini adalah jenis pohon tahunan, bertipe peluruh dan dapat berumur ratusan tahun.

Setiap bulan november, pohon-pohon gingko di negeri para kaisar ini berubah menjadi kuning keemasan. Masa-masa terindah untuk menikmati gugurnya daun gingko adalah sekitar akhir bulan november sampai awal bulan desember. Pada periode tersebut, daun-daun kuning dari pohon gingko yang diterpa sinar matahari tampak berwarna keemasan. Jajaran pohon gingkopun tampak membentuk ‘terowongan emas’. Di kota Wuhan sendiri pohon ini dapat kita temui di trotoar-trotoar jalan, di taman-taman, dalam perkarangan kampus, pinggiran-pinggiran danau, dan sebagainya. Setiap orang rasanya tak pernah melewatkan kesempatan bagus ini untuk berfoto ria dengan berbagai wujud style. Berduyun-duyun orang datang berbekal kamera dengan berbagai jenis lensa dan peralatan lengkap. Hanya untuk tetap bisa mengabadikan momennya di dalam sebuah foto atau bahkan video.

Dulunya saya hanya mengenal musim gugur lewat film, novel, website, atau gambar, tapi belum pernah melaluinya secara langsung. Beruntungnya sekarang seiring studi saya di China saya memiliki kesempatan untuk mengalaminya sendiri, musim yang dikenal romantis oleh orang-orang itu.

Di akhir musim gugur seperti ini udara terasa semakin dingin, angin semakin kencang dan pohon-pohon mulai meranggas serta daun-daunnya jatuh berguguran ke bumi. Suhu juga mulai menurun rata-rata berkisar antara 15 bahkan mencapai 10 derajat celcius. Saat-saat seperti ini suasana di kampus menyenangkan sekali, di beberapa tempat pohon-pohon mekar dengan berbagai warna, daun-daun berguguran tertiup angin dan ditimpa hujan. Rasanya sangat damai dan menyenangkan.

Sementara itu juga, di China ada festival penting yang diadakan disetiap musim gugur tiba, mereka menyebutnya dengan Zhongqiu Jie (Festival Musim Gugur). Festival ini dirayakan pada hari ke 15 dibulan ke 8 berdasarkan kalender Lunar China. Biasanya jatuh pada minggu kedua dibulan september sampai minggu kedua oktober. Festival ini juga sering disebut sebagai Festival Bulan dan Hari Reuni. Festival ini termasuk perayaan keluarga dan banyak kegiatan di luar ruangan. Pada malam festival, semua keluarga berkumpul sambil menikmati yue ping/month cake (kue bulan). Di bawah sinar terang rembulan, anggota keluarga yang berkumpul saling berbincang dan bercengkerama.

Ada memang landskap atau fenomena tertentu yang hanya bisa dinikmati di musim-musim tertentu pula. Seperti salju di musim dingin, bunga-bunga mekar nan indah di musim semi, mekar bunga lotus di musim panas, dan daun-daun berubah warna kemudian berguguran di musim gugur. Musim gugur meninggalkan kenangan indah dan kesan yang tak mudah dilupakan. Sungguh luar biasa ciptaan Allah, semoga kita dapat memetik hikmah dari setiap apa yang Allah ciptakan.

*AL-ZUHRI merupakan alumnus Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry, penerima beasiswa China Scholarship Council (CSC) pada program magister di Huazhong University of Science and Technology, Tiongkok

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.