Ampuh Devayan: Damai Itu Saling Membagi Kearifan

oleh

devayanBanda Aceh-LintasGayo.co:  Ketua Komunitas Panteu, Ampuh Devayan membuat catatan “Damai Aceh”. Dalam catatan tiga lembar kwarto itu dicatat soal “ikrar hati”, makna “ikrar” harus dimulai tasdik (terjemahan) hati, dan damai bukan pada ikrar lidah, tapi di hati.

“Ikrar hati harus lebih didahulukan daripada ikrar lidah, itu untuk mewujudkan damai Aceh. Untuk mewujudkan damai, bukan sebatas beraramai-ramai berikrar dengan lidah, tapi harus ditasdik dengan hati, serta mengekspresikan lewat perbuatan yang ditunjukan oleh pucuk pimpinan,” kata Ampuh Devayan saat berbicara pada malam acara “Wakaf Ikhlas” Rafly Kande di Haba Coffee, Lampriet, Banda Aceh, Jumat, 18 Desember 2015, malam.

Disampaikan juga, pimpinan menjadi penentu baik dan buruk. Ibarat ikan jika ingin mengetahui busuk dan tidaknya, periksalah kepala dan insangnya. Bila busuk maka busuklah ikannya secara keseleruhan.

“Begitu pula melihat organisasi, pemerintahan, atau partai politik, pemimpin sangat menentukan baik dan buruk ini,” kata Ampuh.

Pidato disampaikan mantan wartawan Serambi Indonesia yang pernah bertugas di Takengon dan Bener Meriah tersebut mencatat juga sikap yang diaplikasikan lewat perilaku pemimpin dan kepatuhan rakyat, sangat ditentukan kebeningan hati yang mengklaim dirinya seorang Aceh. (tarina)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.