Banda Aceh-LintasGayo.co: Panitia seminar tari saman yang menjadi rangkaian acara pagelaran Saman Sara Ingi oleh mahasiswa Gayo Lues di Banda Aceh hingga kini masih sibuk menyiapkan segala persiapan menyambut hari H. Koordinator seminar tari saman yang bertema Identification of Saman (Menyelisik dan Membingkai Identitas Saman) Anggun Hayati Rahman kepada LintasGayo.co, Senin (14/12) malam mengaku, saat ini pihaknya sedang sibuk menyiapkan materi saman yang akan dibahas.
“Saat ini materinya sudah ada, ini hasil diskusi panitia bersama para senor kami,” terang Anggun mahasiswa pendidikan Bahasa Indonesia Unsyiah ini.
Anggun menjelaskan, materi seminar dibagi menjadi tiga bagian dengan tiga pemateri juga. Materi pertama adalah Kebijakan, Kilas Balik dan Sejarah Tari Saman yang akan dipaparkan langsung oleh Bupati Gayo Lues, H. Ibnu Hasim. Materi kedua berjudul Simpang Siur Pemberitaan Tari Saman pada Media yang akan disampaikan oleh Iranda Novandi, Kepala Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Aceh. Sedangkan untuk materi yang ketiga berjudul Eksistensi Tari Saman dalam Konteks Aceh yang akan disampaikan Zufi Hermi akni Dosen Pengajar di Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.
Namun untuk pemateri dari ISBI sedang dalam ahap komunikasi karena berhubung Pak Hermi sedang diluar koa, tambah Anggun.
Lanjutnya, ini merupakan kali kedua mahasiswa Gayo Lues menggelar seminar tari saman sekaligus pagelaran saman sara ingi di Banda Aceh yakni pada tahun 2011,”Kita berharap upaya ini membawa pengaruh positif terhadap wawasan seni budaya di Aceh. Sehingga jangan ada lagi seni-seni di Aceh yang terluka karena kesalahan penjelasan dari pelaku-pelaku seni di Aceh itu sendiri,” tegas Anggun.
Dalam seminar tersebut panitia mengundang para tokoh masyarakat Gayo (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah) di Banda Aceh, Pemerintah Aceh, anggota DPRA wilayah Tengah Tenggara Aceh, Dekan FKIP Unsyiah, BEM Universitas, Paguyuban mahasiswa se-Aceh, pelaku seni, pengurus sanggar, wartawan, dan mahasiswa.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Kabupaten Gayo Lues, Pemerintah Kota Banda Aceh, Mahasiswa Tengah Tenggara Aceh, Unsyiah, Circle, dan Media Online LintasGayo.co, rinci Anggun mewakili penjelasannya. (Win)