Illiza Sa’aduddin Djamal: Bahasa Dapat Selesaikan Konflik

oleh

illiza2Banda Aceh-LintasGayo.co: Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal sepakat pada hasil Kongres Peradaban Aceh (KPA2015) untuk menggunakan bahasa daerah di perkantotoran danĀ  kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehari dalam seminggu, bahkan itu tidak sulit untuk dilakukan tinggal arahan kepala daerah di kabupaten/kota.

“Pada zaman globalisasi inilah kita perlu merawat peradaban kita yang bermutu, kita harus kembalikan kejayaan peradaban masa lalu,” kata Iliza saat menutup acara Kongres Peradaban Aceh (KPA#2015) yang digelar 9-10 Desember 2015 di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Banda Aceh.

Menurut Illiza saat ini peran media di kurang maksimal dalam penggunaan bahasa, dan banyak sekali media yang justru menggunakan bahasa-bahasa tidak mendidik.

“Saat ini masih banyak bahasa yang biasa digunakan orang Aceh dulu tidak digunakan lagi, semisal Alhamdulilah yang biasa di pakai diganti menjadi Teurimong Geunaseh. Dalam bahasa Aceh tidak ada pengucapan teurimong geunaseh, tetapi Alhamdullah,” katanya.

Illiza juga menyampaikan apabila Banda Aceh saat ini sudah memasukan bahasa lokal kedalam kurikulum pelajaran di sekolah. “Sekarang yang perlu adalah mengevaluasi kembali pengajar bahasa lokalnya,” lanjut Illiza.

Diingatkan Illiza pula, apabila bahasa itu dapat menyelesaikan persoalan seperti konflik, tentu dengan bahasa yang santun apalagi terhadap orang yang sedang marah.

Untuk itu-kata Iliza, dirinya akan mendorong penguatan bahasa baik dalam bentuk kebijakan maupun qanun tentang bahasa.

Pada acara penutupan kongres Peradaban Aceh turut dihadiri Wali Nanggroe Malik Makmud Al Haytar, Wakil Ketua Partai Aceh Abu Razak, Mantan Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud, tokoh media Sjamsul Kahar, dan sejumlah akademisi Aceh.[]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.