Berusia Belasan Tahun Landasan Pacu Rembele Tetap Awet

oleh
Menhub RI Ignasius Jonan didampingi Kabandara Rembele Syaifullah, Humas Bandara Iwan Mulya dan PPK Pengembangan Rembele Yan Budiyanto, Kamis 8 Oktober 2015. (LGco_Khalis)
Menhub RI di Bandara Remble, Kamis 8 Oktober 2015. (LGco_Khalis)
Menhub RI di Bandara Remble, Kamis 8 Oktober 2015. (LGco_Khalis)

Redelong-LintasGayo.co : Dioperasionalkan belasan tahun sejak April 2003 silam, landasan pacu Bandara Rembele Bale Atu Simpang Tiga Redelong Kabupaten Bener Meriah hingga tahun 2015 ini masih mulus dan pilot/co pilot pesawat yang mendarat dan terbang belum pernah mengeluh.

Demikian diungkapkan Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Rembele, Saifullah Siregar melalui Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) Ir. Yan Budianto, didampingi Humas UPBU Rembele Iwan Mulya, kepada LintasGayo.co di ruang kerjanya, Rabu (8/12/2015).

Selain berkualitas dan berstandar, landasan pacu tersebut setiap tahunnya dilakukan perawatan secara intensif.

“Kami belum pernah mendengar bahwa pilot dan co pilot maskapai yang mendarat di landasan ini mengeluh,” kata Iwan sembari mengatakan  UPBU Bandara Rembele khususnya pada landasan pacu yang dibangun tahun 1999 tersebut masih sepanjang 1200 meter dengan lebar 30 meter ditambah satu stasiun terminal dan fasilitas lainnya.

Sebelumnya Kepala Satker Bandara Rembele, Saifullah Siregar melalui humasnya mengatakan pembangunan Bandara Rembele masuk tahap perluasan, terutama penambahan landasan pacu 700 meter dengan nilai anggaran Rp 216 miliar. Jika rampung, luas landasan pacu menjadi 30 x 2.100 meter yang mampu didarati pesawat Hercules.

“Saat ini penerbangan perintis subsidi, Susi Air setiap minggu melakukan penerbangan Bener Meriah-Medan 3 kali seminggu,” katanya.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bandara Rembele, Ir. Yan Budianto menyebutkan pembangunan bandara skala internasional di bawah naungan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

“Bandara ini akan dipersiapkan nantinya mampu didarati pesawat sejenis Boing 737 dengan panjang landasan mencapai 45 x 2500 meter. Lokasi pembangunan yang sudah ada sekitar 69,06 hektare, jadi perlu penambahan perluasan sekitar 83,18 hektare lagi sehingga luas keseluruhan nantinya mencapai 152,29 hektare,” terang Yan Budiyanto.

Ditambahkan, gempa bumi pada 2 Juli 2013 lalu memicu simpati dari donor untuk mengirimkan bantuan melalui pesawat kargo sejenis hercules, tetapi ditolak karena kondisi bandara tidak memadai.

“Atas dasar ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah dan pihak bandara mengusulkan perluasan bandara kepada Presiden SBY saat mengunjungi korban gempa Gayo,” ungkapnya.

Pemerintah pusat menanggapi positif dan akhirnya Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memerintahkan Satker Bandara Rembele, untuk membuat perencanaan teknis segera. “Sesuai dengan DIPA, untuk tahun 2014 Bandara Rembele mendapatkan alokasi dana pembangunan Rp 216.175.050.000,” katanya.

Program utama dari dana tersebut di antaranya, perpanjangan landasan pacu tahap I sepanjang 30 x 700 meter, pembuatan turning area runway 90 x1.500 m2, pembuatan stop way 60 x 30 meter, resa 90 x 60 meter.

“Saat ini progress pembangunannya telah mencapai 85 persen. “Insya Allah akhir Januari 2016 pekerjaan telah final sehingga bulan Februari siap untuk diresmikan bapak Presiden Jokowi,” ujar Yan Budiyanto.

Disinggung tentang kendala dalam pembangunan lanjutan bandara tersebut, Yan mengatakan pada prinsipnya tidak ada namun kalaupun ada terkait musim hujan, lainnya masalah pembebasan tanah Bandara Rembele.
(man | Kh)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.