HURIN, begitu nama panggilan bayi berusia 5 bulan, dengan nama lengkap Sabira Hurin Ien. Ketika LintasGayo.co berkunjung ke kediaman orang tuanya di Blang Kolak 2 Kec. Bebesen Aceh Tengah, Jum’at 27 Nopember 2015, Hurin baru saja minum susu melalui selang yang terpasang di hidungnya.
Meski dalam keadaan sakit, bayi berusia 5 bulan ini tampak ceria, sesekali ia tersenyum ketika dipanggil namanya. Bola matanya berwarna kekuningan, pandangannya ramah.
“Hurin menderita atresia bilier dek” kata ibunya Cut Linda Marhenis menjelaskan.
Atresia bilier adalah salah satu penyakit karena tidak terbentuknya saluran empedu. Akibatnya asam empedu yang terbentuk bisa merusak hati. Empedu juga menghasilkan bilirubin, Bilirubin yang tertahan dalam hati akan dikeluarkan ke dalam aliran darah dan dapat mewarnai kulit dan bagian putih bola mata sehingga berwarna kuning. Jika hal ini berlanjut maka akan menyebabkan kerusakan hati disebut fibosis hati, kerukan hati lanjutan akan mengakibatkan sirosis hati (hati mengeras) yang harus diatasi dengan trasplantasi hati.
Belum diketahui penyebab atresia bilier karena merupakan bawaan sejak lahir.
“Pada saat lahir, Hurin mengalami pendarahan di pusat, BAB (Buang Ar Besar) Hurin berwarna agak kemerahan seperti darah dan kulit berwarna kuning. Hari ke 12, BABnya nyata darah dan kejang-kejang.” Kenang Cut Marheni.
“Jika ada tanda-tanda tersebut pada bayi anda atau orang-orang disekitar kita segera periksakan ke dokter agar penanganan cepat dilakukan” saran Cut
Jika penyakit ini cepat terdeteksi, bisa dilakukan operasi kasai(saluran empedu palsu) ketika usia bayi kurang dari dua bulan, jadi transplantasi hati bisa dilakukan usia 15 tahun. Jika operasi kasai tidak dilakukan maka solusinya adalah dengan transplantasi hati. Dengan biaya 1,5 Miliar.
“Mohon do’a dari pembaca untuk kesembuhan Hurin” tutup Cut Marheni bermohon.
(Zuhra Ruhmi)
