Rawe Lut Tawar Hasilkan 6-7 Ton Bawang Merah Per Hektar

oleh

 Bawang-Merah-Rawe

Takengon-LintasGayo.co : Para petani yang tergabung dalam kelompok tani peserta program Good Agricultural Practice (GAP) atau penerapan pola tanam terpadu Musara Ate Kampung Rawe Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah melakukan panen bawang merah, Sabtu 28 Nopember 2015.

Pelaksanaan program GAP oleh kelompok tani Musara Ate dengan pendampingan oleh para penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Lut Tawar.

Mereka melakukan penanaman bawang merah pada bulan September lalu dengan bantuan sarana produksi pertanian berupa bibit, pupuk, obat-obatan dan mulsa dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan setempat.

Penyuluh pertanian yang mendampingi kelompok tersebut melaksanakan GAP, Kaslil mengatakan bahwa komoditi bawang merah sangat cocok dibudidayakan di daerah Rawe dan sekitarnya.

“Hasil panen hari ini sangat memuaskan, bawang merah sangat cocok disini hanya membutuhkan waktu 70 hari mulai dari tanam sampai panen itu, mampu menghasilkan 6 – 7 ton per hektarnya,” ungkap Kaslil.

Dikatakan, dengan harga jual saat ini sebesar Rp 12.000 per kilogram, petani bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp.30 juta per hektarnya, “ini sangat menguntungkan dari segi usaha tani,” lanjut Kaslil.

Sementara Kepala Dinas Pertanian yang diwakili Kasi Perbenihan, Sajadah, STP menyatakan kegembiraannya melihat hasil panen petani, padahal pada saat penanaman dan pemeliharaan, curah hujan cukup tinggi, namun berkat kegigihan para petani dan bimbingan para penyuluh, tanaman bawang merah yang masih merupakan uji varietas ini mampu menghasilkan produksi yang cukup baik.

Sajadah berharap agar para petani kembali bisa menanam kembali komoditi ini pada musim yang akan datang, meski tidak ada lagi bantuan Saprodi dari Dinas Pertanian, karena dari analisa usaha tani, budidaya bawang merah ini terbukti sangat menguntungkan petani.

“Atas nama Dinas Pertanian, rasa terima kasihnya kepada para penyuluh yang berperan aktif mensukseskan program GAP ini, tanpa peran penyuluh, mustahil program-program dinas akan berhasil dengan baik,” pungkas Sajadah.

(Fathan Muhammad Taufiq)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.