Linge-LintasGayo.co : Penggunaan dana pendidikan di Provinsi Aceh yang besarnya tidak boleh kurang dari 20 persen APBA memang layak dipertanyakan, terutama dalam hal pemerataan. Belum lagi soal kualitas siswa yang ditelurkannya.
Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang jumlahnya Rp. 27,3 triliun Rupiah sejak 2008-2013, ditambah tahun 2014 sebesar Rp. 2,4 Triliun dan tahun 2015 entah berapa lagi ternyata tidak menyentuh merata hingga pelosok Aceh, salahsatunya ke kampung Delung Sekinel Kecamatan Linge Kab. Aceh Tengah.
Buktinya, anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) Lestari yang berdiri sejak tahun 2006 di kampung tersebut terpaksa duduk di lantai saat belajar, tanpa bangku dan fasilitas pendukung lainnya.
“Ada apa dengan pendidikan di negeri ini, tidak ada keadilan,” tanya warga Linge yang juga sebagai wartawan LintasGayo.co, Jum’at 27 Nopember 2015.
Dia mengaku iri dengan pendidikan di daerah perkotaan, Takengon dan sekitarnya, sebentar-sebentar ganti bangku, sebentar kemudian ganti pagar, tambah gerbang megah. Sementara di Linge anak TK masih duduk di lantai yang untung saja diberi alas.
“Ini harus menjadi perhatian pihak terkait, jangan hanya kunjungi yang bagus-bagus, coba kedepan cari yang tidak terurus,” sindir Serta Lia bernada kecaman.
Pengakuan Kepala TK tersebut, Zubaidah kepada Serta Lia, jumlah murid di TK itu sebanyak 24 orang dengan guru 3 orang, 1 orang berstatus PNS dan 2 lainnya masih bakti.
“Taman kanak-kanak itu kondisinya serba kekurangan dan berharap ada perhatian khusus dari pemerintah,” tukas Serta Lia.
Hingga berita ini diterbitkan, LintasGayo.co belum menghubungi pihak terkait untuk mendapatkan konfirmasi atas kondisi TK Lestari tersebut. (WA)
