Kutacane-LintasGayo.co : Ketua Generasi Mahasiswa Pemuda Aceh (Gempa) Aceh Tenggara (Agara), M. Masir, ST mengatakan bahwa peredaran narkoba di Bumi Sepakat Segenep itu sudah mengkhawatirkan.
“Kondisinya semakin tidak terbendung,” kata Masir, Minggu 22 Nopember 2015.
Dia mengatakan, aparat penegak hukum hampir setiap saat menangkap pelakunya. Namun, barang haram itu masih saja dijual bak pisang goreng.
“Semua pihak sudah setuju bahwa narkoba adalah adalah musuh bersama. Maka untuk memberantasnya juga harus dilakukan secara bersama. Kami mendesak Pemkab Agara agar melakukan test urine kepada siswa, agar kita tahu sejauh mana sudah kerusakan generasi saat ini,” tegas Masir.
Kenapa hal itu perlu, Masir menjawab saat ini banyak paket narkoba yang sudah beredar di kalangan siswa SD. “Ini sungguh memprihatinkan, paket-paket senilai 20-30 ribu Rupiah sudah beredar di kalangan siswa,” kata Masir miris.
Anehnya lagi sebut Masir, peredaran narkoba banyak dimainkan oleh bandar-bandar dari jeruji besi (penjara). “Kenapa ini bisa terjadi, apa di Penjara tidak ada yang jaga, sehingga narkoba bisa keluar masuk dan dikendalikan dari sana, ini harus ditindak tegas,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini triliunan rupiah dihabiskan bandar narkoba untuk menghancur generasi muda, terutama pemuda Aceh. Namun sayangnya, dana untuk pencegahan maupun pembinaan untuk menyelamatkan mereka yang menjadi korban, hanya sedikit yang disediakan.
Jika dilihat dari anggaran yang disediakan, seperti pemerintah sangat kurang kepeduliannya dalam menyelamatkan generasi muda kita dari zat yang mematikan itu. Pemerintah daerah perlu membangun sekolah sebagai tempat rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.
Ketua Gempa ini, juga mengharapkan Lembaga Pemasyarakatan (LP) maupun Pemerintah Aceh harus secepatnya mengusulkan kepada Menteri Hukum dan HAM RI, supaya membangun LP Narkoba berserta fasilitasnya di Agara.
(Jubel | DM)
