Aceh Tengah Dinyatakan Belum Bebas Virus Herves (KHV)

oleh

Takengon-LintasGayo.co : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, menetapkan bahwa Kabupaten Aceh Tengah belum bebas dari KHV (Koi Herves Virus) atau lebih dikenal dengan virus herves yang biasa menyerang keluarga ikan ciprinidae.

Ikan mas (Cyprinus carpio) atau disebut “Gule Bawal” oleh masyarakat Gayo, adalah salah satu jenis ikan dari keluarga ciprinidae. Ikan mas ditetapkan sebagai media pembawa organisme KHV (Koi herves virus) yang menyebabkan Koi Herves Virus Deasease atau penyakit herves pada ikan.

virus-herves-ikan-mas
Ikan mas yang terluka setelah terinfeksi KHV. (ist)

Melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 81/KEPMEN-KP/2015, tetang Penetapan Area yang Tidak Bebas Penyakit Ikan Karantina, Golongan dan Media Pembawanya di Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia, dinyatakan bahwa di Provinsi Aceh terdapat tiga Kabupaten yang tidak bebas penyakit ikan karantina KHV ini, salah satunya adalah Aceh Tengah, selain Nagan Raya dan Aceh Tenggara.

KHV atau lebih dikenal dengan penyakit herves merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Menurut beberapa sumber, virus herves tergolong sangat susah ditanggulangi, karena jasad virus ini menenpatkan diri pada inti sel.

Virus herves dapat menginfeksi gajah, kera, anjing, ikan, kucing, dan manusia. Pada manusia serangan virus ini ditandai dengan nyeri dingin, demam sendi, dan cacar air.

Virus herves terbilang virus yang infeksius atau ganas, yang menginfeksi inangnya tergantung pada keadaan suhu. Pada ikan virus ini aktif menginfeksi pada kisaran suhu 22 – 27°C, dengan waktu yang relatif singkat, antara 24 – 48 jam, dapat menyebabkan kematian pada ikan, bahkan menyebabkan 80 – 100 % kematian massal pada ikan.

Hingga saat ini dikabarkan belum ditemukan vaksin anti KHV ini, oleh karenannya upaya antisipasi, terutama oleh para pembudidaya ikan, mutlak harus dilakukan.

Jika wabah KHV ini menyerang, tentu saja sangat merugikan usaha budidaya ikan di kolam, jaring apung dan lain sebagainya. Oleh karenanya sebagian ahli perikanan menyarankan agar berhati hati memilih benih ikan, terutama jenis ikan mas (gule bawal : Gayo, red.), dan harus memperhatikan asal benih ikan tersebut. Selain itu, hindari mendatangkan benih atau induk dari daerah yang sudah dinyatakan area positif wabah KHV.

Pada ikan, selain biasa menyerang ikan Mas (Cyprinus carpio) atau di Gayo dikenal dengan “Gulee Bawal”, dan juga golongan keluarga ikan Ciprinidae lainnya, seperti ikan Koi dan jenis lainnya. Virus herves ini juga berpotensi dapat menyerang jenis ikan-ikan natif di wilayah Aceh Tengah seperti ikan Peres/Nilem, ikan Kawan, ikan Tor dan lain-lainnya, mengingat banyak jenis ikan lokal di Aceh Tengah tergolong jenis ikan ciprinidae. (Muna)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.