Banda Aceh-LintasGayo.co: Walau bencana asap di Aceh tidak separah di daerah lain seperti Riau, Sumatera Barat, Jambi dan Kalimantan, namun kita tidak boleh berdiam diri , sebab bencana asap lebih besar sangat berpeluang terjadi di Aceh mengingat musim kemarau panjang dengan panas mencapai 36,5 Derajat Celcius.
“Kondisi ini sangat memungkinkan kebakaran hutan yang merusak ekosistem alam. Perilaku perusahaan yang membakar hutan juga sering terjadi di Aceh,” Demikian Sambutan Gubernur Aceh yang dibacakan Kabag Biro Isra Ilyas Nyak Tuy pada acara Pembukaan Rapat Penanggulangan Kabut Asap di Aula Biro Isra Kantor Gubernur Banda Aceh, Rabu 18 Novemver 2015 yang diikuti pejabat dan pegiat lingkungan se-Aceh.
Ilyas Nyak Tuy yang didampingi Kabag Kesejahteraan Biro Isra Setda Aceh Ichwanul Fitri dan Kasubag Kessos T Asril, S.Sos, MM menyampaikan, soal kabut asap ini harus diantisipasi bersama agar tidak terulang lagi.
“Perlu ada penyamaan persepsi dan menyusun pedoman yang baku, terarah, terpadu, dan terintegrasi sebagai acuan untuk mengatasi kabut asap,” kata Ilyas Nyak Tuy.
Sementara Ichwanul Fitri, M.Kes menyampaikan pada rakor penanggulangan kabut asap menghadiri 3 pembicara inti antara lain Kepala Dinas Kehutanan Aceh Husaini Syamaun, Iskandar, STP dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemateri Pusat Kabid Bantuan Darurat Mustikorini Indrijatiuninggrum yang berhalangan hadir, namun menaympaikan makalah tertulis. (tarina)
