Takengon-LintasGayo.co : Bencana alam yang terjadi di dataran tinggi Gayo, khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah setiap musim hujan hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Demikian ditekankan anggota DPRA, Adam Mukhlis saat mengunjungi amukan air bah di Kampung Lelumu Kecamatan Pegasing kabupaten Aceh Tengah, Sabtu 24 Oktober 2015.
“Bencana selalu terjadi menyusul musim hujan di daerah ini, dan eksesnya semakin berat, namun sayangnya kita tidak mau belajar dari bencana-bencana yang sudah-sudah,” nilai Adam.
Siapa kita, lanjutnya, adalah Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat dengan perangkat dijajarannya. “Pola penanganan bencana nampak sekali tidak teritegrasi tidak sinerjinya para pihak di lapangan saat panik. Masyarakat panik, yang menanganinya juga panik,” kata Adam.
Dimaklumi, bencana di Aceh Tengah kali ini cukup banyak terjadi, sedikitnya ada 20 titik bencana di 12 Kecamatan dari 14 Kecamatan yang ada di Aceh Tengah. Namun jangan sampai kedepan terjadi lagi seperti saat ini.
“Hari ini, beberapa tahun lalu masalahnya sama, Aceh Tengah kekurangan alat berat dalam menangani bencana, jangan sampai tahun depan masalahnya ini muncul lagi. Bahkan satu-satunya alat berat yang ada di BPBD Aceh Tengah saya dengar rusak, tidak bisa beroperasi,” ujar Adam.
Adam menyimpulkan tidak adanya peningkatan dari segi antisipatif. “Harusnya bisa diprediksi bencana yang terjadi sehingga bisa dilakukan upaya bersih-bersih atau normalisasi sungai dan saluran air lainnya dalam upaya mengurangi dampak bencana,” saran Adam. (Kh)
