Takengon-LintasGayo.co : Ketua Minang Saiyo Aceh Tengah, Irvan Rasyid mengatakan saat takziah ke rumah Seri Binti Idrus atau biasa disapa Nek Imah usai dilangsungkan pemakamanm pihak keluarga menyambut baik kedatangan keluarga besar Minang Saiyo Takengon.
Dalam kesempatan itu, kata Irvan lagi pihak keluarga melalui anaknya yang bernama Mancang ingin masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan.
“Mereka bilang tidak ingin menuntut dan menyelesaikan secara kekeluargaan,” kata Irvan Rasyid, Jum’at 25 September 2015.
Pihaknya menurut Irvan menyambut baik atas keramahan pihak keluarga. “Kita menyambut baik sambutan pihak keluarga,” ujar Irvan.
Pun demikian, kata Irvan lagi pembahasan lebih lanjut bersama pihak keluarga akan dibicarakan lagi setelah tiga hari (Gayo : Nenggari).
“Pada dasarnya kita siap terdahap segala kemungkinannya. Karena memang ini sudah menjadi tanggung jawab kami dari keluarga Minang Saiyo,” tandas Irvan.
Seperti diberitakan LintasGayo.co sebelumnya, sebuah insiden terjadi saat perkumpulan Minang Saiyo Aceh Tengah hendak menyembelih hewan Qurban di Lapangan Sanggamara, Kamis 24 September 2015, seekor kerbau tiba-tiba terlepas dari ikatannya. Berlari ke pemukiman penduduk di Kampung Bale Atu. Kerbau masuk ke gang sempit nan buntu, kemudian masuk ke rumah warga, di rumah tersebut, Nek Imah tengah terbaring sakit, dia menderita stroke, naas kerbau tersebut menginjak Nek Imah, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS). Nek Imah menghembuskan nafas terakhirnya di RSU Datu Beru Takengon.
Kerbau yang terlepas, juga terlihat di halaman RS Datu Beru tepatnya dihalaman rumah dinas dokter spesialis, setelah berlari dari Lapangan Sanggamara, Bale Atu, Blang Kolak hingga ke Kebayakan. Akhirnya kerbau tersebut berhasil dilumpuhkan setelah ditembak mati oleh seorang Polisi.
Prosesi penyembelihan Qurban warga Minang Saiyo Kabupaten Aceh Tengah ini bekerjasama dengan Kodim 0106/Aceh Tengah dan Bener Meriah, dan tahun 2015 ini merupakan kal ke-14 dilaksanakan.
(Darmawan Masri)
