Kuala Lumpur-LintasGayo.co: Bupati Gayo Lues Ibnu Hasim sangat terobsesi Tari tradisional daerahnya “Saman Gayo” dimainkan oleh masyarakat dunia, dan menjadikan 15 pemain saman yang sudah mendapat sertifikat “pelatih” menyebar ke seluruh dunia untuk memberi pelatihan tersebut.
“Dunia harus memainkan saman, karena Saman sudah menjadi warisan dunia tak benda,” kata Bupati Ibnu saat melakukan wawancara dengan Radio “Durian Nusantara”, Radio Kuala Lumpur yang disiarkan ke seluruh negara-negara ASEAN, Kuala Lumpur, Jum’at 11 September 2016 kemarin.
Kata Ibnu, tugas menyebarkan Saman Gayo menjadi kesenian Dunia memang sudah menjadi tanggungjawab dirinya dan masyarakat Gayo Lues, karena pengakuan dunia leawat badan UNESCO harus dipertahankan, apalagi Saman sudah menjadi warisan dunia.
“Masyarakat dunia boleh memainkan saman, sebab sudah milik dunia. Namun jangan lupa yang penting harus dipahami sejarah dan asal mula tarian Saman,” jelas Bupati yang sering menjadikan Tari Saman sebagai olahraga pribadi.
Saat ditanya pewawancara Siti Nurbaya dari Radio yang punya visi Bangkit dan Maju bersama Asean apakah Tari Saman dapaty dimainkan oleh wanita, Ibnu Hasim mengatakan ada beberapa alasan yang membuat perempuan tidak boleh memainkan saman, salah satunya gerak yang perkasa dan trerlalu berisiko bagi perempuan.
“Itu yang menjadikan perempuan tidak baik memainkan saman,” ujarnya.
Namun Ibnu menyebutkan, apabila nanti memang perempuan memainkan saman barangkali bisa, tetapi harus ditemukan solusi cara perempuan memainkannya, palagi Tari Saman harus berkembang seperti halnya sepak bola yang kini perempuan juga memainkannya. (tarina)
