Sekilas Kiprah Syamsul-Masri, Pengusaha Putra Gayo di Jakarta

oleh
Masri (kiri) dan Syamsul Ishak Isa (kanan)
Masri (kiri) dan Syamsul Ishak Isa (kanan)
Masri (kiri) dan Syamsul Bahri Isa (kanan)

DUA orang pengusaha Nasional yang berasal dari Gayo beberapa hari terakhir berada di Takengon, Syamsul Bahri Isa, CEO PT. Galang Mas Mulia dan Masri Direktur PT. Ari Bintang Cemerlang. Sebelum menginjakkan kaki di Takengon, keduanya melakukan takziah ke rumah duka Almarhum Iklil Ilyas Leube di Bener Lampahan Kabupaten Bener Meriah, Sabtu 5 September 2015.

“Kita Urang Gayo telah kehilangan salah seorang tokoh penting, saya sangat mengenal alm. Iklil,” ujar Syamsul dalam kesempatan wawancara dengan LintasGayo.co, Minggu 6 September 2015.

Terkait kepulangannya ke Gayo kali ini, Syamsul selain bersilaturahmi dengan keluarga, sahabat dan masyarakat juga ingin melepas kerinduan “tanoh tembuni”. Kalimat ini sering diucapkan oleh orang yang telah lama merantau.

Ditanya tentang kata “Galang” bagian nama perusahaannya, Syamsul mengatakan bahwa “Galang” yang dimaksud berasal dari bahasa Gayo yang berarti Kapak. Selain itu juga nama sebuah pulau di Batam, Pulau Galang.

Sekarang perusahaan ini sedang melakukan pengembangan pemukiman di Papua Barat dengan membangun rumah sebanyak 30.000 unit rumah bekerjasama dengan investor asing dari Singapura.

“Membangun infrastruktur di Papua memiliki tantangan tersendiri, salah satunya harga semen yang mencapai Rp.2 juta per-zak-nya,” ungkap Syamsul.

Sedangkan rekannya, Masri, direktur PT. Ari Bintang Cemerlang merupakan importir mobil bekas dari Singapura di Sabang.  Dan ini yang tak banyak diketahui oleh orang Gayo. Ternyata perusahaan milik Masri, PT. Ari Bintang Cemerlang, adalah salah satu perusahaan yang awal-awal melakukan import mobil dari Singapura masuk  ke pulau Sabang.

Mobil-mobil yang diimpor dari Singapura melalui Pulau Sabang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah mobil Sabang.

Ditanya tentang rencana investasi dari perusahaannya di  Gayo, Masri mengatakan kedepannya dia ingin mengembangkan pola investasi di Singapura dan pulau Batam  diterapkan di Gayo dengan melakukan modifikasi dan memasukan unsur kearifan lokal Gayo ke dalam pola investasi yang akan dilaksanakan nantinya.

Semoga keinginan ini kesampaian kelak.

(Mustawalad | Kh)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.