Sukarman Pediwi, Sahabat dan Guru Peternak Gayo

oleh

Catatan : Fathan Muhammad Taufiq*

Sukarman PediwiDi kalangan peternak di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, nama Sukarman atau acap dipanggil Sukarman Pediwi sudah tidak asing lagi, pria 50 tahun ini memang sudah puluhan tahun bergelut dengan urusan ternak di daerah berhawa dingin ini. Kehidupan lulusan SPP SNAKMA Aceh ini seolah tidak terpisahkan dengan ternak Sapi, Kerbau dan ternak lainnya yang memang banyak dipelihara oleh petani ternak di Tanoh Gayo.

Meski hanya mengecap pendidikan formal setingkat SLTA, namun Sukarman yang ditempa oleh pengalaman selama lebih dari 20 tahun sebagai petugas peternakan, seakan sudah menjadi “pakar” di bidang yang ia geluti saat ini. Berbagai ilmu dan keterampilan di bidang teknis peternakan yang dia peroleh dari berbagai lembaga Diklat baik di Aceh maupun luar Aceh, menjadi modal utamanya menjalankan profesi sebagai petugas teknis di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah.

Keahliannya di bidang Inseminasi Buatan (IB) saat ini belum bisa disaingi oleh siapapun, bahkan oleh para dokter hewan sekalipun. Hampir semua praktek IB yang telah dia lakukan pada ternak sapi milik petani nyaris tidak ada satupun yang gagal. Untuk urusan yang satu ini, Sukarman benar-benar pakarnya, hal ini diakui oleh drh. Rahmandi, MSi, Kepala Dinas Peternakan setempat.

Bukan itu saja, Sukarman juga mahir dalam urusan kesehatan ternak, mulai dari vaksinasi, perawatan dan pengobatan ternak sakit, sudah menjadi kehalian yang melekat pada sosok sederhana ini. Tak heran jika setiap saat hape miliknya bordering menerima panggilan dari para peternak di seantero Dataran Tinggi Gayo ini. Jam kerja Sukarman pun tidak lagi mengacu kepada jam kerja PNS biasa, karena dia siap membantu peternak kapan saja dibutuhkan, tidak perduli siang, sore bahkan malam hari, terkadang sampai dini hari pun, Sukarman masih menjalankan aktifitasnya.

Bergumul dengan kotoran di kandang sapi dan kerbau sudah menjadi bagian dari kesehariannya, tidak ada kata risih atau canggung bagi Sukarman keluar masuk dari kandang yang satu ke kandang lainnya. Dalam urusan persalinan atau kelahiran anak ternak baik sapi maupun kerbau, kepiawaian Sukarman sudah nyaris menyamai Bidan yang biasa menolong manusia, hanya bedanya kalo para bidan itu menolong persalinan manusia, Sukarman menolong persalinan hewan ternak.

Meski sekarang sudah banyak dokter hewan di Aceh Tengah, namun kebayakan peternak di Gayo masih lebih percaya menyerahkan ternak mereka untuk di “pegang” oleh Sukarman, lagipula sifat humor dan ramah dari sosok yang satu ini, membuat para peternak merasa lebih nyaman berhubungan dengan petugas peternakan berpengalaman ini.

Kalo kita bertanya kepada para peternak mulai dari ujung utara sampai ke ujung selatan, dari barat sampai ke timur wilayah kabupaten Aceh Tengah, dapat dipastikan mereka sangat mengenal dengan baik sosok bersahaja ini, bahkan di kabupaten tetangga, Bener Meriah, tidak jarang para peternak disana meminta bantuannya untuk mengobati ternak mereka yang sakit atau membantu pemasangan IB pada ternak mereka. Para pengguna “jasa” Sukarman pun, rata-rata merasa puas dengan pelayanan yang diberikan olehnya. Nyaris tidak pernah ada keluhan maupun complain dari pemilik ternak yang ditangani Sukarman.

Dia sudah membuktikan, bahwa pengalaman jauh lebih berharga daripada sekedar legalitas dari pendidikan formal, Meski demikian untuk urusan pendidikan anak, Sukarman tetap menomor satukannya, dia ingin putra putrinya punya pendidikan tinggi, tidak seperti dirinya yang hanya mampu mengecap pendidikan formal setingkat SLTA.

Aktifitas full time Sukarman tentu tidak terlepas dari dukungan keluarganya, Tumiasih, isterinya yang kebetulan juga seorang petugas teknis peternakan di instansi yang sama, sudah sangat paham dengan kesibukan sang suami. Karena bagi Sukarman, nyaris tidak ada istilah hari libur, tidak jarang dia harus meninggalkan keluarganya untuk menolong dan memabntu para peternak yang membutuhkan bantuannya. Tapi meski kesibukannya luar biasa padat, tetap saja Sukarman adalah sosok suami dan bapak yang baik bagi isteri dan putra putrinya. Waktu luang sekecil apapun selalu dia manfaatkan untuk memberikan perhatian pada keluarganya.

Bagi instansinya di Dinas Peternakan dan Perikanan, tenaga dan pemikiran Sukarman sangat dibutuhkan oleh pimpinan instansi itu. Setiap kegiatan apapun yang menyangkut dengan ternak, baik kegiatan rutin maupun kegiatan insidentil seperti Expo Ternak Aceh yang baru-baru ini di gelar di Takengon, keberadaan Sukarman sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan even tahunan iti. Begitu juga dalam pergelaran Pacuan Kuda tradisional yang diadakan dua kali dalam setahun di Aceh Tengah, sosok Sukarman selalu menjadi “kunci” dari keberhasilan even itu, tanpa mengecilkan arti petugas-petugas lainnya, tapi kehadiran dan kontribusi Sukarman memang sangat besar untuk keberhasilan program peternakan di Dataran Tinggi Gayo itu.

Bukan hanya itu, Sukarman yang sudah kenyang makan “asam garam” di dunia peternakan, bukanlah sosok yang pelit untuk membagi ilmu dan pengalaman yang dia miliki. Dalam setiap pertemuannya dengan para peternak, Sukarman selalu berbagi ilmu dan pengalamannya memelihara dan merawat ternak, karena bukan hanya teori saja yang dia kuasai, ditengah kesibukannya membantu dan mengajari para peternak, dia sendiri masih menyempatkan memelihara beberapa ekor sapid dan lembu yang semuanya terawatt dengan baik.

Itulah sekelumit kisah tentang sosok petugas peternakan yang begitu matang ditempa pengalaman, meski tanpa gelar akademik apapun, tapi kepakarannya dibidang pengelolaan ternak sudah diakui oleh semua orang. Sosok yang tidak pernah lelah membantu peternak, sosok sahabat sejati sekaligus “guru” bagi para peternak Gayo. []

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.