Pintu Rime Gayo-LintasGayo.co : Kawawan abang kul (Gajah liar-red) kembali masuk ke perkebunan milik warga Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Setidaknya ada delapan ekor Gajah yang terlihat di perkebunan tepatnya di kawasan, Dusun Sesongo, Kampung Arul Gading, Pintu Rime Gayo.
Salah seorang petani yang memliki perkebunan di kawasan, Sukarman, kepada LintasGayo.co di kantor DPRK Bener Meriah, Senin 2 Agustus 2015 mengatakan bahwa beberapa hari lalu dirinya pernah kepergok bersama kawanan gajah itu. “Jarak saya dengan mereka (kawanan Gajah) hanya sekitar 15 meter saja,” kata Sukarman yang tinggal di Belang Kolak, Aceh Tengah ini. Atas kejadian tersebut, dia bersama warga setempat mendatangi kantor DPRK Bener Meriah, menyampaikan aspirasi atas kejadian tersebut.
Dia didampingi Kepala Kampung Belang Rakal, Kadus Jalok, Kadus Sesongo ddan Kepala Kampung Arul Gading berserta sejumlah warga lainnya, mengatakan bahwa galian (parit) penghalau gajah yang dibuat oleh Pemkab Bener Meriah tidak sesuai standar, yang mengakibatkan gajah dengan gampang melewatinya. “Kami lihat terlalu dangkal,” kata Sukarman.
Kepada salah seorang anggota DPRK, Sukarman mengatakan bahwa dia bersama petani lainnya bukan lah tipe petani cengeng yang sedikit-sedikit mengadu kepada pemerintah. Namun, kawanan gajah merupakan ancaman serius yang harus segera ditangani. Dia juga meminta, kepada anggota DPRK agar mempertegas wilyah hutan di perbatasan Aceh Utara yang kerap dijadikan ladang ilegal loging.
“Kami mohon hutan disana jangan ditebang lagi,” katanya bernada kesal.
Amatan LintasGayo.co, dihadapan Wakil Ketua DPRK dan anggota Komisi B DPRK Bener Meriah, Camat Pintu Rime Gayo, Sukarman dengan mata berkaca-kaca menceritakan kronologis kejadian itu. Setelah melakukan pertemuan selama empat jam lebih, akhirnya disepakti Selasa 25 Agustus 2015 pihak terkait akan kembali menggali parit penghalau gajah.
(Junaidi | DM)
