Pertahankan Kemerdekaan, Pasukan Bagura Dilepas Syair “Inen Pasa” Dari Kampung Kute Lintang

oleh

Darmawan Masri*

Panglime Aman Dimot// Orom Panglime Ali//Renye Munyerang, Munyerbu//Orom Pedang Berkunci

Begitulah sepenggal lirik lagu Didong karya Ceh Syukri S Gobal, Kemara Bujang. 

Saat menuliskan syair didong berjudul “Panglime Aman Dimot”, Syukri yang merupakan anak dari ceh kesohor Kemara Bujang, Sali Gobal, mencoba memperoleh keterangan dari salah seorang pelaku perang dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, (Alm) Ali Hasan Aman Lusi yang bertugas sebagai tentara penyedia logistik pada pasukan Barisan Gurilla Rakrat (Bagura) yang dipimpin Tgk. Ilyas Leube.

Saat mengorek informasi dari Aman Lusi, Syukri hendak menuliskan syair didong tentang sosok kepahlawanan Aman Dimot.

(Alm) Ali Hasan Aman Lusi yang diceritakan kembali oleh Syukri S Gobal, kepada LintasGayo.co, Senin 17 Agustus 2015 dikediamannya di perumahan Seniman, Belang Bebangka, Pegasing, pernah mengatakan bahwa, pasukan Bagura di lepas dengan syair yang di kumandangkan oleh Inen Pasa di Kampung Kute Lintang, Pegasing.

“Sebelum berangkat ke medan front, pasukan Bagura di lepas dengan syair Inen Pasa. Dia (Inen Pasa) punya andil membakar semangat pasukan Bagura yang akan mengikuti pertempuran,” kata Syukri sebagaimana diceritakan oleh Aman Lusi kepadanya beberapa tahun silam, sebelum beliau meninggal dunia.

Diceritakan pula bahwa, pasukan Bagura juga dibagi senjata di Kute Lintang. Dimana Kampung Kute Lintang, dijadikan tempat penyimpanan senjata yang diperintahkan oleh Ampon Wahab, Bupati Aceh Tengah masa itu.

“Setelah dibagi senjata dan dilepas dengan syair, pasukan Bagura dibawah komando Tgk. Ilyas Leube berangkat ke front Medan Area untuk berperang, disana Aman Dimot gugur,” kata Syukri menutup cerita yang disampaikan oleh Aman Lusi. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.