Takengon – LintasGAYO.co : Meledaknya populasi Memin Kul atau Kijing Taiwan (Anodonta woodiana) di perairan Danau Lut Tawar, sebagaimana diberitakan oleh media ini sebelumnya, megundang banyak perhatian masyarakat.
Pada hari Senin tanggal 03 Agustus 2015, seorang akademisi dibidang pengelolaan sumberdaya perairan, Iwan Hasri, S,Pi, M.Si, kepada LintasGAYO.co mengatakan, padatnya populasi Memin Kul ini didasar perairan danau Lut Tawar, sudah merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik didalam perairan danau Lut Tawar.
Meningkatnya bahan organik didalam perairan menyebabkan kesuburan perairan meningkat pula, yang berarti perairan telah tercemar karena kelebihan nutrien dan zat hara di dalam perairan. Suburnya perairan ditandai dengan banyak indikasi, diantaranya meningkatnya populasi biota air yang mengkonsumsi bahan organik tersebut.
Jika kesuburan air meningkat, itu berarti kualitas air akan menurun. Sehingga jika kualitas air terus menurun, tentu akan berpengaruh pada kehidupan biota lain seperti ikan, terlebih jenis-jenis ikan endemik dan ikan asli yang sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air perairan danau. Dimana Danau Lut Tawar merupakan habitat bagi dua jenis ikan endemik yang merupakan aset dunia, hingga kini status kelestariannya telah berada pada kategori terancam punah, sebagaimana ditetapkan oleh badan konservasi internasional – IUCN (International Union for Conservation of Nature), bahwa dua jenis ikan endemik di Danau Lut Tawar, yaitu ikan Depik (Rasbora tawarensis) dan ikan Kawan (Poropuntius tawarensis), telah berada pada status terancam punah.
Kijing Taiwan merupakan salah satu jenis kerang-kerangan paling infasif, memiliki pertumbuhan yang cepat, sehingga kekerangan asli lokal seperti memin kucak (remis), ketor (siput air tawar di dlt) tidak mampu bersaing dan akhirnya hilang punah. Hal serupa sudah terjadi di beberapa peraian di benua Erofa hingga Asia, sehingga komposisi makrozoobentos atau hewan penghuni dasar perairan, seperti kerang dan siput lokal perairan berubah akibat adanya hewan ini.
Disebut Kijing Taiwan, karena jenis kerang air tawar ini berasal dari daratan Tiongkok dan Taiwan. Menurut beberapa laporan ilmiah, penyebaran kijing ini terjadi akibat adanya penyebaran (introduksi) ikan golongan Cyprinidae seperti ikan Koi dan Ikan Mas (Bawal : Gayo, red.) yang juga berasal dari daratan yang sama.
Pada salah satu siklus hidupnya, sebelum dewasa Kijing Taiwan merupakan parasit bagi ikan, dengan menempel pada organ insang ikan, terutama ikan golongan Cyprinidae (ikan mas, koi dll.). Sehingga kemanapun ikan ini disebar, benih Kijing ini ikut terbawa di insang ikan dan akhirnya berkembang di tempat lain. Jadi introduksi atau penebaran ikan mas yang didatangkan dari daerah lain ke Danau Lut Tawar baik disengaja ataupun yang tidak disengaja, adalah penyebab masuknya spesies Memin Kul atau Kijing Taiwan ini ke perairan Danau Lut Tawar, demikian Iwan. (Muna).
Berita terkait :
http://lintasgayo.co/2015/08/03/foto-padatnya-populasi-memin-kul-di-dasar-danau-lut-tawar
