Tidak Mudah Perjuangkan Dana CSR Lemo Lut Tawar

oleh
Yusuf Cibro
Yusuf Cibro
Yusuf Cibro

Takengon-LintasGayo.co : Koordinator Kecamatan Bebesen bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) korban lemo (luapan air) Danau Lut Tawar, Yusuf Cibro, mengatakan pihaknya sudah menyalurkan dana bantuan CSR dari PLN ke masing-masing Pokmas didaerahnya.

“Ada empat Pokmas di Kecamatan Bebesen, dana tersebut sudah diserahkan ke masing-masing Pokmas untuk diserahkan kepada korban yang berhak menerimanya,” kata Yusuf, Jum’at 31 Juli 2015.

Selaku Koordinator, sebelumnya penyaluran dana CSR itu dirinya sudah menghimbau kepada masing-masing Pokmas nya agar segera menyiapkan administrasi, sebagaimana tenggat waktu yang diberikan pihak PLN, terhitung mulai 13 Juli 2015 lalu hingga 120 hari kedepan.

Dia mengatakan, perjuangan panjang sejak tiga tahun ini memperjuangkan nasib korban meluapnya air Danau Lut Tawar yang ditenggarai disebabkan oleh pembangunan regulating weir di Kampung Hakim-Bale, sehingga banyak warga di empat kecamatan terkena dampak, seperti tanaman, dan rumah warga terendam.

Dia akui selaku Koordinator, banyak kesalahan dan tindak-tanduk yang tidak sesuai dalam perjuangan tersebut. “Untuk itu saya dan bersama ketua Pokmas saya meminta maaf,” ucapnya.

Tak lupa dia mengucapkan, terima kasih kembali kepada korban yang sudah lama menunggu. Dalam perjalanannya, Yusuf menceritakan banyak warga yang sudah pesimis dana CSR akan cair, hingga ada warga yang tak mau lagi menyiapkan berbagai administrasi yang dibutuhkan.

“Mungkin saking lamanya, saat kami meminta KTP dan KK warga terlalu sering, banyak yang pesimis dana ini akan cair. Namun, begitu lah tantangan yang harus selalu kami hadapi,” kata Yusuf.

Sementara itu, salah seorang warga Kampung Kala Pasir, Bebesen, Aceh Tengah, Hasda Juna mengaku bersyukur bantuan CSR tersebut cair menjelang lebaran. “Sekian lama menunggu, akhirnya cair juga. Waktu pencairannya juga tepat disaat sedang butuh uang, menjelang lebaran,” sebutnya.

Dia juga menghimbau, kepada warga lainnya tidak terprovokasi isu-isu yang berkembang. “Khusus di kampung kami, jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang selama ini,” demikian Hasda Juna. (GM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.