Kutacane-LintasGayo.co : Permasalahan tidak dibayarkannya gaji PPK dan PPS se-Aceh Tenggara (Agara) oleh KIP setempat pada pemilukada lalu, membuat masyarakat bertanda tanya kepada Lembaga Pengembangan Potensi Intelektual Muda (LP2IM) selaku pelapor komisioner KIP Agara yang diduga menilep dana honorarium itu.
“Ada kabar yang beredar saat ini, bahwa kami main mata sama pihak KIP,” kata ketua LP2IM Sopyan Desky, SH, Selasa 28 Juli 2015.
Untul meluruskan info tidak benar itu, Sopyan menjelaskan, bahwa pihaknya tidak pernah main-main dengan sebuah kasus. “Kami tidak pernah main mata dengan mereka (KIP), kami akan menuntut mereka membayarkan gaji PPK dan PPS elama dua bulan, jumlahnya sekitar 2,4 Milyar,” ucapnya.
Menepis isu itu, Sopyan mengatalan LP2IM telah menyampaikan laporan kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada 15 Juni 2015 lalu.
Sementara terkait adanya laporan kepada DKPP oleh LSM LP2IM belum ada satupun pejabat teras KIP yang dapat dijumpai untuk memberi keterangan.
(jubel | DM)
