Warga Terutung Megare Lawe Pasaran Agara Protes, Kepdes Main di Luar Aturan

oleh
Proyek BKPG Asal Jadi Tanpa Pondasi.
Proyek BKPG Asal Jadi Tanpa Pondasi.
Proyek BKPG Asal Jadi Tanpa Pondasi.

Kutacane-LintasGayo.co : Perilaku dari Kepala Desa (Kepdes) Terutung Megare Lawe Pasaran Kecamatan Lawe Sumur Aceh Tenggara (Agara) yang harusnya memberi kenyamanan dan ketenangan bagi warganya, ternyata berbanding terbalik dari kenyataan yang ada.

Seperti yang diutarakan salah satu Anggota Badan Permusyawaratan Kute (BPK) Makmuri kepada LintasGayo.co, Selasa (28/7)  hampir sebanyak 33 warga telah membuat surat pernyataan keberatan terhadap tindak tanduk yang dilakukan oleh Ibnu Hakim selaku Kepdes, yang kerap main di luar aturan yang berlaku.

Lebih lanjut Makmuri menjelaskan, perilaku yang dilakukan oleh Kepdes ini sudah berkali-kali bahkan beliau sudah membuat lebih kurang empat surat perjanjian didepan masyarakat Desa yang bermaterai yang mana isinya apabila Ibnu Hakim tersebut mengulangi lagi perbuatannya maka dia bersedia mengundurkan diri dari jabatannya.

Bahkan pembanguan saluran air yang menggunakan dana BKPG terkesan asal jadi, pasalnya baru beberapa hari siap sudah ambruk,dugaan banguan tersebut tidak mengunakan pondasi, yang lebih anehnya lagi pekerjaan tersebut tidak mempunyai plank proyek sehingga masyarakat tidak mengetahui itu bangunan untuk apa.

“Kami minta kepada pihak terkait agar menindak tegas apa yang dilakukan oleh Kepdes tersebut,bukannya beliau memberi ketengan kepada warganya malah memberi resah memimpin kampung ini,” katanya.

Sementara ketua Asosiasi Penghulu Seluruh Indonesia (APDESI) Agara, Nawi SE menanggapi hal ini merasa kecewa apa yang dilakukan oleh Kepdes tersebut,. “Harusnya saudara Ibnu Hakim berlaku bijak dan adil terhadap warganya main dalam aturan jangan diluar aturan,” ujarnya.

“Saya menghimbau kepada warga desa itu kalau sudah benar mengumpulkan bukti tentang kesalahan dari Ibnu Hakim selaku kepala Desa, laporkan terus agar beliau di pecat, saya selalu ketua APDESI mendukung penuh apa yang dilakukan oleh warga Desa Terutung Megare Lawe Pasaran tersebut, apa lagi ini Dana Desa begitu banyak yang masuk perogram dari Pemerintah pusat,dana yang kecil saja di embat apa lagi dana yang besar jelas akan diembat juga,” demikian Nawi menimpali.

(Jubel | DM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.