PLN Serahkan Bantuan Bagi Korban Lemo Lut Tawar, Sejumlah Pejabat Kunjungi Bendungan di Bale

oleh

PLTATakengon-LintasGayo.co : Komandan Kodim 0106/Aceh Tengah-Bener Meriah Letkol Arm Ferry Ismail S.Sos bersama dengan Kapolres Aceh Tengah AKBP Dodi Rahmawan SIK dan Wakil Bupati Aceh Tengah Drs Khauirul Asmara serta pihak PLN (Persero) mengunjungi bendungan Proyek PLTA Peusangan 1 dan 2 yang sempat disegel warga akan di lanjutkan setelah PT PLN menyerahkan dana CSR di Desa Bale Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, beberapa waktu lalu.

PT PLN (Persero) secara simbolis menyerahkan dana kepedulian lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) kepada 672 KK korban demo atau banjir luapan Danau Laut Tawar.

Para korban yang tergabung dalam delapan kelompok ini merupakan korban banjir akibat bendungan (Regulating Weir) Proyek PLTA di Desa Bale Kecamatan Lut Tawar. Penyerahan bantuan di gelar di Opsroom Sedakab Aceh Tengah, di hadiri oleh korban banjir lemo yang dihadiri sejumlah pejabat di Aceh Tengah. dan Wakil Bupati Aceh Tengah Drs H Khairul Asmara, Dandim 0106/Aceh Tengah-

Dari PLTA di wakili Kepala Divisi Konstruksi Pembangkit Proyek PLTA Peusangan 1 dan 2, Ir Adang Sudrajat, pemberian dana ini merupakan realisasi atas tuntutan korban demo yang sempat menggelar demo 20 juni 2013 yang lalu.

Warga menuntut kepedulian dari PLTA karena lahan pertanian rusak akibat banjir. PLTA menyerahkan bantuan Rp 4,1 miliar lebih untuk 672 KK yang akan di berikan bervariasi sesuai nilai kerusakan yang telah di verifikasi tim Pemkab Aceh Tengah. Kepala Divisi Kontruksi Pembangkit Proyek PLTA Peusangan 1 dan 2.

Ir. Adang Sudrajat mengatakan bantuan itu sebagai respons dari PLTA. Proses pemberian CSR ini memang lamban, bukan berarti tidak peduli. Tetapi kami sejak awal harus memahami proses hukumnya. Kita harap proses proyek ini berjalan lancar hingga rampung 2018 dan akan menghasilkan daya 88 MW.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Tengah Khairul Asmara mengatakan, dana ini di harapkan di pergunakan berdasarkan mekanisme yang sudah di sepakati.

Sementara Asisten Perdata dana Tata Usaha Negara Kejati Aceh,MP Yusuf mengatakan, penyelesaian masalah CSR ini menepis tiga isu yang selama ini berkembang, semula PLTA di anggap tidak serius, Pemda kurang respons, dan kejaksaan menghambat proses. Usai prosesi seremoni, semua yang hadir menuju bendungan di Desa Bale, Kecamatan Lut Tawar yang di segel Warga sejak mendemo tempat itu. Kunjungan itu sekaligus membuat segel atau tanda di mulainya kembali pembangunan bendungan. Sejak saat ini kita mulai lagi pembangunan bendungan ini.

Secara keseluruhan Proyek PLTA di upayakan rampung 2018. Khusus bendungan ini di targetkan rampung setahun kedepan, Manajer Proyek PlTA Peusangan.

(Rilis/Darmawan)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.