Nuzulul Qur’an: Kalau Mau Bahagia, Bacalah Al-Qur’an!

oleh
Ilsutrasi : Santri-santri TPQ sedang belajar mengaji Al-Qur'an. (Ist)

Mutiara Ramadhan Bersama Lintasgayo.co (6)

Oleh Muhammad Nasril, Lc. MA*

BEBERAPA hari yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan 1436 H  hampir seluruh Masjid/Tempat ibadah di Negara kita memperingati Nuzulul Qur’an (Turunnya al-Qur’an) dengan menghadirkan penceramah atau kajian ilmiah yang membahas tentang sejarah turunnya Al-Qur’an, bahkan di Istana negara juga diperingati Nuzulul Qur’an, walaupun ada perbedaan dengan peringatan Nuzulul Qur’an yang ada di beberapa negara Arab dan negara lainnya. Sebagian besar negara Arab, Nuzulul Qur’an diperingati pada malam 27 Ramadhan. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan pendapat ulama tentang kapan pertama di turunkan Al-Qur an, namun terlepas dari perbedaan tersebut, inti dari peringatan Nuzulul Qur’an  tersebut yaitu untuk mengambil ibrah/hikmah agar kita semakin dekat dengan Al-Qur an dan semakin rajin baik dalam membaca, tadabbur dan mengamalkannya.  Allah SWT berfirman:

 Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS.  Al Baqarah: 185)

Al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman hidup kita (dustur) untuk ditadabburi atau direnungkan sehingga bisa memahami, mengambil ibrah dan mengamalkan hukum-hukum yang terkandung didalamnya, bukan sekedar untuk diperingati atau  sebatas seremonial saja. Allah SWT berfirman:

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. ” (QS. Shaad: 29).

Moment peringatan Nuzulul Qur’an yang diperingati secara menyeluruh di Indonesia harus mampu melahirkan cinta kepada Al-Qr’an dan keinginan yang lebih dalam membaca, mempelajari, tadabbur dan diamalkan. Namun melihat kondisi generasi Aceh akhir-akhir ini, banyak yang tidak bisa mengaji, bahkan orang yang sudah dewasa juga banyak yang tidak bisa mengaji. Hal ini bisa dilihat pada saat test baca al Qur an untuk para Caleg atau pada saat musim pilkada, masih ada yang tidak lulus baca Al-Qur an, belum lagi test baca Al-Qur’an pada saat mendaftar nikah di KUA, begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan masyarakat kita tidak bersahabat dengan Al-Qur an, sehingga Al-Qur an dibaca ketika ada moment-moment saja seperti membaca Surah Yasin, Al-Kahfi dan lain-lain. Padahal Al Qur an pedoman hidup kita, obat penyejuk dan penenang hati, setiap hurufnya yang dibacaakan diberikan ganjaran pahala oleh Allah SWT, berbeda dengan bacaan lain, huruf yang di baca kalau tidak dipahami tidak ada manfaatnya.

Namun masih ada kesempatan, untuk hari ini kalau mau belajar al-Qur an sudah sangat mudah, ada Metode cepat bisa baca al Qur an baik melalu belajar privat maupun majlis Ta’lim. Pemerintah bahkan sudah mencanangkan pogram wajib mengaji setelah magrib, kemudian para orang tua bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengajar anaknya agar bisa membaca Al-Qur an, sehingga kedepan tidak ada lagi generasi kita yag tidak bisa baca Al-Qur an dan kedepan  akan lahir generasi Qur ani, seperti dalam sabda Rasulullah SAW ” Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Kalau kamu mau bahagia, jagalah Shalatmu, jadikan Al-Qur’an sebagai Sahabatmu dan berbaktilah kepada kedua orang tuamu, begitulah tiga jalan menuju kebahagiaan, seperti yang ditulis dalam sebuah Postingan gambar di sebuah halaman yang berasal dari Arab,  Tsaqafnafsak.com beberapa bulan yang lalu, disana jelas ditulis bahwa salah satu jalan agar kita meraih kebahagiaan adalah senantiasa membaca Al-Qur’an. Hal ini juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Fathiir ayat 29-30

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah SWT dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah SWT menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS: Fathiir ayat 29-30)

Membaca Al-Qur’an apalagi dalam bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang penuh keagungan dan kelebihan, bulan paling mulia bila dibandingkan dengan bulan yang lain ganjarannya brlipat ganda. Karena dalam bulan Ramadhan inilah al-Qur’an pertama kali di turunkan. Peristiwa tersebut menunjukkan betapa istimewanya bulan Ramadhan, sehingga dikatakan dengan  Bulannya Al-Qur’an. Kalau kita lihat para ulama dahulu seperti Imam Malik r.a, beliau meliburkan Majlis Ilmu selama Ramadhan, bahkan sampai saat ini di Negara-negara Arab rata-rata Majlis Ilmu di liburkan supaya semua bisa Fokus untuk Al-Qur’andan ibadah lainnya, hal ini juga dilakukan di Universitas Al-Azhar Cairo.

Untuk itu, dengan momentum Ramadhan sebagai bulan tarbiyyah “ Pendidikan” disisa-sisa wktu yang Allah berikan, mari budayakan Rumah, Kantor, Masjid/Mushalla, sekolah dan tempat kita bekerja selalu dihiasi dengan bacaan Al-Qur’an. Kalaupun tidak sempat membaca Al- Qur an karena sebuah kesibukan, bisa juga  dengan mendengarkan tilawah Al-Qur an melalui Hp, Tape, Tv dan lain-lainnya sehingga Al-Qur’an menjadi sahabat kita. Kelak Al Qur’an akan memberikan syafaat kepada kita, seperti sabda Rasulullah SAW “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaatnya kepada seorang hamba pada hari kiamat……’ Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari, maka berilah saya ijin untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Keduanya dapat ijin untuk memberikan syafa’atnya.

InsyaAllah semakin sering kita membaca dan mengamalkan perintah Al-Qur’an semakin besar harapan kita untuk mendapatkan syafa’at dan keberkahan dari Al-Qur’an di hari kiamat nanti, dan kedepan semoga tidak ada lagi anak-anak kita yang tidak bias membaca Al-Qur’an, kalau mau bahagia, mulai dari sekarang bacalah Al-Qur’an. Al-Qur’an juga akan menenteramkan hati dan pikiran kita sehingga kita menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup ini. Mari sejenak bertadabbur firman  Allah SWT  dalam Surat Yusuf “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57). 

*Penghulu di KUA Nisam Aceh Utara

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.