Takengon-LintasGayo.co : Selain persoalan akses jalan yang belum diaspal alias masih tanah sejauh 12 kilometer dari simpang Ketapang ke kampung Linge Aceh Tengah, warga juga mengeluhkan keterdiaan air, baik untuk keperluan rumah tangga maupun nntuk persawahan.
“Kecuali musim hujan, jika bulan saja tidak hujan, kami akan kesulitan air disini, untuk rumah tangga maupun pengairan puluhan hektar persawahan kami,” ungkap Gecik (kepala kampung-red) Kampung Linge, Abdussalam didampingi Sekdes Ushuluddin, dan beberapa tokoh masyarakat setempat kepada LintasGayo.co di menasah Mukaddimah Linge, Minggu 5 Juli 2015.
Sawah merupakan salahsatu tumpuan hidup masyarakat setempat selain peternakan. “Persoalan air sudah lama belum tertanggulangi disini, malah kerap menjadi percekcokan saat persawahan warga butuh air, sementara ketersediaannya sangat minim, irigasi juga rusak parah. Kami harap ada solusinya dari pihak terkait,” harap Gecik Abdussalam.
Dikatakan, untuk kebutuhan air rumah tangga kerap mereka mesti mengambilnya ke sungai Kala Ili yang berjarak sekira 10 kilometer dari kampung Linge ke arah Ketapang.
“Jika urusan jalan kesini yang tak selesai-selesai mungkin sudah takdir kami, tapi urusan air sangat kami mohon agar ada penanganannya,” tandas Gecik.
Pernyataan ini turut didengarkan oleh Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Dodi Rahmawan yang berkunjung ke Linge dalam rangkaian kegiatan Fun Road Safari Ramadhan 1436 H bersama puluhan offroader Aceh Tengah yang menginap dengan membangun tenda disekitar menasah. (Khalis)
